Judul : Cheerboy!!
Penulis : Asai Ryo
Penerjemah: Faira Ammadea
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2013
Cetakan : Kedua
Spesifikasi : 20 cm, 428 halaman
Jumlah Bab : 10 bab
Harga : Rp. 58.000,-
Durasi Baca : 10-20 November 2015
Kepemilikkan : Meminjam dari Dhenda Fildza
Rate : 4.25 of 5 ^^
.
.
Sinopsis;
“Cheerleader … biasanya cewek yang
melakukannya, kan?”
Haruki cedera.
Cowok itu menggunakan cederanya sebagai
alasan untuk berhenti dari Judo karena menyadari batas kemampuannya. Padahal
Haruki lahir dalam keluarga pejudo dan kakak perempuannya selalu jadi pemenang
dalam setiap kejuaraan Judo.
Kazuma, teman sepermainan Haruki tiba-tiba
ikut berhenti Judo dan menyarankan hal gila. Mereka akan membentuk tim
cheerleading cowok!! Padahal, olahraga itu kan olahraga cewek!
Tapi, saat anggota berhasil mereka
kumpulkan, ternyata mereka adalah cowok-cowok dengan masalah masing-masing.
Saat masalah itu saling berbenturan, akan
cheerleading bisa membuat mereka tetap bersatu? Akankah cheerleading bisa
menyelesaikan semua masalah?
.
.
Dirinya yang tidak bisa tampil dalam pertandingan. Dirinya yang tidak mampu menjadi pemeran utama. Jadi, yang bisa dilakukan hanya memberikan dukungan. (p. 69)
Haruki lahir dari
sebuah keluarga judoka. Dia memiliki seorang kakak perempuan—Haruko, atlet judo yang dibanggakan
keluarganya, sementara itu keluarganya memiliki sebuah judo. Karena mengalami
cedera, Haruki tidak bisa melakukan olahraga tersebut dan keinginannya untuk
kembali semakin meredup. Ketika Haruki memutuskan untuk keluar dari judo, Kazuma, sahabatnya sejak kecil juga
melakukan hal yang sama. Kazuma pun menawarkan Haruki untuk membentuk sebuah
tim cheerleader yang anggotanya cowok
semua. Keputusan tersebut membuat hubungan Haruki dengan kakaknya merenggang.
Kali ini gilirannya untuk menyokong Haruko, sebagai balasan kekuatan yang didapatkannya saat melihat sosok sang kakak dalam kostum judo. (p. 362)
Haruki bersama dengan Kazuma mulai menyebarkan pamflet untuk
mendapatkan anggota tim yang baru. Tanpa mereka sadari, beberapa orang mulai tertarik
pada tim mereka dan mereka pun mendapatkan anggota baru. Yang pertama, Mizoguchi Wataru—seorang mahasiswa yang
suka mengutip perkataan tokoh terkenal, yang kedua, Toono Kooji—seorang mahasiswa bertubuh gempal yang memiliki hobi
makan. Sementara itu, ketika mereka
berlatih, mereka menemukan Ichiro dan
Gen, dua sahabat yang memiliki
kemampuan fisik baik. Kemudian, Sho adalah
anggota ketujuh yang bergabung—ia sendiri adalah seorang pemuda dengan
kemampuan cheerleading yang sangat
baik dibandingkan anggota yang lain, namun ia memiliki masalah yang
menyulitkannya untuk kembali aktif di dunia cheerleading.
Setelah anggota mulai terkumpul, mereka mulai berlajar dari
video-video cheerleading milik
mendiang ibu Kazuma. Latihan tersebut tidak berjalan mulus karena banyaknya hal
mengenai cheerleading yang belum
mereka ketahui juga banyaknya gerakan yang sulit mereka pelajari. Namun, di
balik kerasnya latihan tersebut, persahabatan mulai tumbuh di antara tujuh
orang pemuda itu. Mereka pun menamai tim mereka dengan nama—BREAKERS, karena mereka memiliki
masalah yang ingin mereka hancurkan.
Memang masih banyak yang belum dipahami. Kadang Haruki masih berpikir mengapa mereka melakukan semua ini. Mengapa dirinya ingin melakukan olahraga pemandu sorak, mengapa dirinya bisa berada di tim ini, mengapa dirinya rela bersimbah keringat setiap hari dan berteriak-teriak hingga tenggorokkan serak, mengapa ia rela tubuhnya babak-belur. Dan apa yang sebenarnya ingin ia lakukan di tengah penampilan selama 2 menit 30 detik itu. (p. 157)
Setelah tim BREAKERS semakin maju, mereka pun mendapat
tambahan anggota baru dan pelatih sehingga mereka bisa memenuhi kualifikasi
untuk mengikuti turnamen cheerleader. Beserta
dengan bertambahnya anggota, BREAKERS pun menghadapi masalah yang lebih
kompleks; selain masalah pribadi, masalah antar tim juga menghiasi perjalanan
mereka menuju waktu pertandingan.
Akankah mereka bisa ikut berkompetisi? Akankah cheerleader bisa menyelesaikan semua
masalah?
.
.
.
Tidak ada artinya bila penonton tidak bisa menikmati. Cheerleading adalah satu-satunya cabang olahraga di mana sang atlet harus menebar senyum pada penonton. Tapi, tetap saja, sia-sia andai senyum itu tidak muncul dari lubuk hati. (p. 211)
.
.
.
Baca
selengkapnya pada novel Cheerboy! karya Asai Ryo ini! ^^
.
.
Cheerboy!! Adalah salah satu novel J-Lit (terjemahan dari Jepang)
yang diterbitkan Penerbit Haru. Novel ini juga novel pertama Asai Ryo yang saya
baca. Novel ini mengambil tema tentang olahraga, keluarga, romansa, dan
persahabatan. Dari judul dan sinopsis sendiri sebenarnya tergambar apa yang
menjadi inti dari cerita ini: cowok-cowok yang membentuk sebuah tim cheerleader. Tema yang ditawarkan
sangatlah unik. Asai Ryo-san mampu
meramu ide tersebut menjadi sebuah cerita yang baik. Terjemahan dari Kak Faira
Ammadea juga sangat luwes.
Untuk plot sendiri dimulai dari
Haruki yang mengalami cedera dan Kazuma yang mengajaknya untuk membentuk sebuah
team cheerleader yang semua
anggotanya lelaki. Banyak konflik yang terjadi di sini, seperti Haruko yang
menjauhi Haruki, tim yang dibentuk masihlah terdiri dari orang-orang yang
amatir dan masalah pribadi tiap anggota menjadi permasalahan yang menghiasi
buku ini. Selain itu, persahabatan yang berkembang dari tim yang awalnya hanya
beranggotakan tujuh orang hingga enam belas orang ini bisa tergambar dengan
baik—tidak dipaksakan, namun mengalir sejalan dengan kedekatan yang tercipta
dari aktivitas yang mereka lalui bersama. Dalam novel ini Asai Ryo-san juga banyak menjelaskan mengenai
teknik-teknik cheerleader yang
menambah pengetahuan pembaca. Adanya ilustrasi pada halaman depan juga sangat
membantu pembaca untuk memahami penjelasan teknik tersebut.
Total akhir anggota dari tim
BREAKERS sendiri adalah enam belas orang. Ditambah dengan karakter di luar tim
seperti Chihiro, Haruko dan pelatih
membuat cerita ini semakin semarak—namun kelemahannya, sulit untuk mengingat
seluruh karakter. Untungnya karakter-karakter tersebut ditampilkan dengan
memiliki karakter yang unik hingga setidaknya pembaca bisa membedakannya satu
sama lain. Namun, bagi saya pribadi, anggota awal BREAKERS yang paling memorable karena mereka memang banyak
dibahas sebelumnya :”) tokoh favorit saya adalah Kazuma. Menurut saya, dia adalah cowok yang begitu manis dan tetap
berusaha untuk ceria walaupun masalah yang dia miliki memang cukup berat :’)
Banyak hal menarik yang
disajikan Ryo-san dalam cerita ini,
termasuk unsur romansa yang manis (namun diakhiri dengan plot twist tidak terduga), plot
twist mengenai alasan Kazuma mendirikan tim cheerleader dan bagaimana sang pelatih mencoba untuk membangun tim
yang mayoritasnya terdiri dari mereka yang masih amatiran. Yang tentunya
menjadi bagian favorit saya dalam novel ini adalah saat sang pelatih menyuruh
mereka menukar catatan harian dengan teman masing-masing—it’s sooo heartwarming. Saya suka dengan persahabatan yang
terbangun di antara mereka.
Membaca kisah ini, saya merasa
sedang menonton anime ataupun manga olahraga. Sayangnya, menurut saya,
plot dalam novel ini menurut saya bergerak terlalu lambat ;;; selain itu,
banyak dijelaskan bagaimana tim ini berlatih, namun karena saya tidak terlalu
paham mengenai cheerleader dan
penjelasan yang ada kurang tergambar dalam benak saya, jadilah saya cenderung
bosan ketika sedang menceritakan sesi latihan tersebut.
Namun, secara keseluruhan, ini
merupakan novel bertemakan olahraga pertama yang saya baca dan saya menyukai
bagamana penulis mampu mengangkat tema yang unik dalam ceritanya. Dari karya
ini saya mendapatkan nilai bahwa melakukan sesuatu yang berasal dari hati
tentunya akan membahagiakan namun kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika
apa yang kita lakukan tersebut bisa membahagiakan orang lain.
.
.
.
.
Baiklah, sekian review
novel Cheerboy!! dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh
kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.
“’Mendukung seseorang dari belakang akan menjadi kekuatan dalam diri sendiri’…,” kata Haruki dengan suara yang lirih. (p. 54)
.
.
0 comments:
Post a Comment