Tuesday 17 November 2015

[review] The Chronicles of Audy: 21 by Orizuka


 
keadaan setelah dipinjamkan ke banyak teman :')
Judul                       : The Chronicles of Audy: 21
Penulis                    : Orizuka
Penerbit                  : Penerbit Haru
Tahun Terbit            : 2014
Cetakan                  : Pertama
Spesifikasi              : 19 cm, 308 halaman
Jumlah Bab             : 12
Harga                     : Rp. 59.000,-
Durasi Baca             : 24 Oktober 2015
Kepemilikkan          : Milik Sendiri
Rate                       : 5 of 5 ^^
.
.
*review seri sebelumnya:
.
.
Perhatian: review ini mengandung spoiler bagi yang belum membacanya!
.
.
Sinopsis;


Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R.
Aku sempat berhenti, tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali setelah memberiku titel baru ‘bagian dari keluarga’.
Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka, pada suatu siang, salah seorang dari mereka mengungkapkan perasaannya kepadaku.
Aku tidak tahu harus bagaimana!
Lalu, seolah itu belum cukup mengagetkan, terjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan siapapun.
Ini adalah kronik dari kehidupanku yang semakin ribet.
Kronik dari seorang Audy.


.
.

Aku tidak boleh menyerah hanya karena satu-dua komentar pedas. Keluarga tidak menyerah atas satu sama lain (p. 40)


Setelah permohonan yang mengesankan dari Regan, Romeo, Rex dan Rafael, orang tua Audy pun mengizinkan Audy untuk kembali tinggal dengan keempat cowok itu. Audy sempat terharu, merasa telah menjadi bagian keluarga dari 4R. Namun, setelah pernyataan itu, ternyata tidak banyak yang berubah. Sikap 4R sendiri tidak banyak berubah. Regan tetaplah menjadi Regan yang perhitungan, Romeo tetap menjadi Romeo yang malas dan lebih sibuk dengan komputernya, Rex tetap menjadi remaja yang kaku, dan Rafael tetap menjadi bocah yang lebih dewasa dari yang seharusnya. Dengan kenyataan yang demikian, pernyataan ‘bagian dari keluarga’ itu menjadi pertanyaan besar bagi Audy.


Mungkin, segala tentang 4R1A ini hanya ada di dalam pikiranku (p. 20).


Hal menjadi semakin rumit ketika salah seorang dari 4R tanpa tedeng aling-aling menyatakan perasaannya pada Audy. Keadaan menjadi canggung dan Audy tidak tahu harus bersikap apa pada si R tersebut. Situasi ini sangatlah tidak terduga baginya. Untuk mengalihkan perhatiannya, Audy menyibukkan diri untuk mengajarkan sopan santun pada Rafael. Namun, cara itu tidak bisa bertahan selamanya, cepat atau lambat, ia harus menemukan cara untuk menghadapi situasi ini.


“Sy, gue baru aja jadi bagian dari keluarga ini. Gue nggak bisa nyuekin dia begitu aja,” kataku. “Lagi pula, keluarga nggak semestinya punya perasaan suka, dalam artian suka, suka, kan?” (p. 114)


Belum masalah sopan santun Rafael dan masalah pernyataan cinta selesai, sesuatu yang besar terjadi di rumah itu. Regan, Romeo, dan Rex mungkin menyebut hal itu sebagai keajaiban dan memang, itu merupakan suatu keajaiban. Namun, keajaiban itu adalah suatu pertanda bagi Audy bahwa dia harus meninggalkan rumah itu. Dia harus meninggalkan 4R.


Seluruh keajaiban yang terjadi terhadap keluarga ini harusnya membuatku ikut bahagia, tapi aku baru sadar kalau sedari tadi, hanya aku yang tidak tersenyum. Mungkin, sekarang aku yang membutuhkan keajaiban (p. 173).


Dengan berbagai konflik yang terjadi, ikatan mereka sudah semakin kuat. Akan tetapi, apa arti ‘bagian dari keluarga’ bila pada akhirnya Audy tidak bisa tinggal bersama mereka? Apa sebenarnya hubungan mereka berlima?
.
.
.
.

Dulu, aku menganggap ucapan ibu-ibu itu hanya angin lalu, karena mereka tidak paham bagaimana hubunganku dengan empat bersaudara ini. Namun kemudian, hubungan apa yang sebenarnya kumiliki dengan empat bersaudara ini? (p. 244)

.
.


Baca selengkapnya pada novel The Chronicles of Audy: 21 karya Orizuka ini! ^^


.
.
The Chronicles of Audy: 21 ini adalah buku kedua dari seri The Chronicles of Audy yang terbit pada 2013 lalu. Buku ini masih menceritakan kehidupan Audy bersama 4R—Regan, Romeo, Rex dan Rafael.
Bagi saya sebagai pembaca, buku kedua ini sangatlah ditunggu-tunggu kehadirannya dan ketika membacanya, saya rasa penantian saya terbayar : ) buku kedua ini menurut saya lebih bagus dibandingkan buku pertama. Kisah yang disajikan pada buku ini memang masih berkutat pada dunia Audy dan 4R, akan tetapi, pengembangan konflik dan karakter pada buku ini menurut saya menjadi nilai lebih yang patut diapresiasi.
Konflik yang ada di buku ini menurut saya lebih menarik untuk diikuti. Selain masalah pernyataan cinta dari salah satu 4R (tentu saja takkan diceritakan karena mungkin ada yang belum membaca), menurut saya konflik mengenai ‘bagian dari keluarga’ ini menjadi fokus yang membuat saya tertarik. Untuk masalah pernyataan cinta itu menurut saya menggemaskan dan membuat terkikik sendiri setiap Audy memikirkannya. Audy memang kocak :”) untuk masalah bagian dari keluarga sendiri pada akhir cerita menjadi fokus utama yang  membuat saya sebagai pembaca ikut khawatir, cemas dan sedih dengan nasib Audy :’) konflik yang ada benar-benar menaik-turunkan emosi pembaca :’) walaupun begitu, penyelesaian masalah pada akhir membuat lega :”) walaupun begitu, tidak memungkiri kalau masih banyak hal yang mengganjal dan tak terselesaikan (terutama perkembangan skripsi Audy) yang mungkin akan terjawab di buku selanjutnya ;)
Untuk perkembangan karakterisasi sendiri sudah sangat baik. Pembaca bisa mengenal lebih dalam 4R seperti apa. Di buku kedua ini kita sebagai pembaca bisa melihat sisi lain Regan yang ternyata tidak sesempurna yang kita kira, juga bisa mengetahui mengapa Romeo jarang keramas dan jorok (yang membuat saya terharu sekaligus sedih), juga memahami cara berpikir Rex yang kompleks dan juga lebih mengenal Rafael dan segala masalahnya sebagai anak kecil yang terlalu dewasa pada umurnya. Walaupun begitu, pengembangan karakter yang sedemikian rupa ini membuat pembaca bisa lebih berempati dengan 4R ini, juga dengan Audy. :”)  saya pribadi sangat menyukai interaksi antara Audy dan Rafael yang menurut saya semakin menggemaskan di buku ini :”) rafaeeeel :”))
Secara keseluruhan, saya merasa membaca buku kedua ini adalah suatu pengalaman yang menyenangkan dan membuat saya ingin segera membaca kelanjutan kisah Audy dan 4R di buku ketiga! :”) well, mari kita lihat apakah Audy sudah menyelesaikan skripsinya di buku ketiga hehe
.
.
.
Baiklah, sekian review novel The Chronicles of Audy: 21 dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.

Kadang aku mengharapkan suatu hal, walaupun di saat yang sama, aku berpikiran sebaliknya untuk menghindari rasa sakit yang mungkin timbul jika aku tidak mendapatkannya (p. 156).

.
.

Me:
I REAAAAAAAALLLLLLLY LOVE THISSSSSS SERIESSSSSSSSSS





0 comments:

Post a Comment