Monday 16 November 2015

[review] The Chronicles of Audy: 4R by Orizuka


sering dibaca sampai covernya jadi rusak seperti ini

Judul                     : The Chronicles of Audy: 4R
Penulis                   : Orizuka
Penerbit                 : Penerbit Haru
Tahun Terbit           : 2013
Cetakan                 : Pertama
Spesifikasi              : 19 cm, 320 halaman
Jumlah Bab             : 12
Harga                     : Rp. 56.000,-
Durasi Baca             : 24 Oktober 2015
Kepemilikkan          : Milik Sendiri
Rate                       : 5 of 5 ^^
.
.
Sinopsis;


Hai. Namaku Audy.
Umurku 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai kedua orangtuaku jatuh bangkrut karena ditipu.
Aku hanya tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku.
Selangkah lagi!
Tapi kedua orangtuaku rupanya tega merusak momen itu.
Jadi sekarang, di sinilah aku berada.
Di rumah aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya: Regan, Romeo, Rex dan Rafael.
Aku, yang awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter, dijebak oleh kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu.
Terdengar klise?
Mungkin, bagimu. Bagiku? Musibah!
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang mendadak jadi ribet.
Kronik dari seorang Audy.


.
.

Mungkin langkahku tinggal satu lagi, tapi kenyataannya, aku pusing memikirkan satu-satunya langkah itu (p. 26)


Kisah ini dimulai ketika Audy Nagisa, seorang mahasiswi semester tua mengakses nilai-nilainya. Di luar dugaan, nilainya kali ini memungkinkan ia untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya; skripsi. Di saat ia menikmati euforia itu, ibunya yang berada di luar kota menelpon dan membawa kabar buruk; keluarganya tertipu investasi bodong—membuatnya tak boleh pulang, tak juga bisa membiayai biaya hidup dan kosnya selama mengerjakan skripsi.


Aku memang punya sedikit tabungan, tapi kalau aku menggunakannya untuk biaya skripsi, aku tidak akan punya uang untuk hidup. Tapi kalau aku menggunakan tabunganku untuk hidup…, apa gunanya hidup di sini kalau tidak bisa skripsi? (p. 39)


Audy pun memutar otak untuk tetap bertahan. Dalam keadaan genting seperti ini, satu-satunya pilihan adalah mencari pekerjaan. Tapi bagi Audy yang tidak memiliki kemampuan apa-apa, hanya ada satu lowongan pekerjaan yang memungkinkan baginya; menjadi babysitter. Demi satu pekerjaan itulah, ia menelpon dan mendatangi sebuah rumah yang di luar dugaannya, begitu tidak terurus dan menyeramkan.
Melihatnya, Audy sudah hampir berlari kalau tidak teringat biaya kos dan skripsi. Maka ia memantapkan diri untuk masuk. Alih-alih menemukan penjahat, ia malah bertemu dengan seorang lelaki super tampan bernama Regan, yang ternyata adalah pemilik rumah itu. lelaki itu adalah kakak tertua dari keluarga yang sedang mencari babysitter untuk adik bungsunya.


Namun, semakin kulihat, semakin aku merasa seperti sedang berperan dalam Alice di Dunia Ajaib versi bujet minimalis. Seperti Alice, aku dibawa masuk ke dunia gila oleh kelinci (yep, kelincinya adalah Regan), tapi bedanya, Alice tidak menginjak gombal berlendir hijau (p. 85). 


Regan yang seorang pengacara pun mengajukan sebuah kontrak kerja pada Audy. Tergiur oleh gaji dibayar di muka, tanpa pikir panjang Audy menandatanganinya. Setelahnya, Audy harus berhadapan dengan realita; bahwa ‘bayi’ yang ia harus jaga bukanlah bayi sesungguhnya, melainkan seorang anak berumur 4,5 tahun yang sangat cerdas tapi menyebalkan bernama Rafael.  Ia pun mulai mengenal anggota keluarga yang lain. Romeo adalah anak kedua dari keluarga ini. Ia seorang gamers, pemalas dan berketombe. Tapi meskipun begitu, dia yang paling ramah di antara semuanya. Rex, si anak ketiga, adalah kebalikkan dari Romeo. Ia adalah seorang anak SMA yang rajin, rapi dan super jenius, namun sikapnya begitu dingin. Dan Audy, kemudian harus merangkap menjadi babysitter sekaligus melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah empat orang laki-laki itu!


Aku mencoba mengingat lagi seperti apa isi kontrak kemarin, tapi yang kuingat hanya bagian ‘gaji dibayar di muka’. Aku tertunduk pasrah sambil memijat pelipis, sadar kalau kebodohanku ini tak akan membawaku kemana pun (p. 75).


Selagi melakukan pekerjaan melelahkan yang seakan tak ada habisnya di rumah itu, Audy juga harus menghadapi segala keajaiban-keajaiban yang muncul dari tingkah laku 4R itu. Meskipun terkadang kesal, tapi semakin lama Audy berinteraksi dengan keempat bersaudara itu, semakin ia mengenal mereka. Audy mulai mengerti latar belakang masing-masing dari mereka, mengerti masalah mereka dan tanpa sadar, ia semakin masuk pada kehidupan 4R.

Lalu … apakah yang terjadi pada 4R dan Audy?
.
.
.
.

Aku mau tahu soal kalian, 4R. aku tidak tahu kenapa, tapi aku mau tahu (p. 257).

.
.


Baca selengkapnya pada novel The Chronicles of Audy: 4R karya Orizuka ini! ^^


.
.
The Chronicles of Audy: 4R adalah novel pertama dari seri The Chronicles of Audy yang dibuat Kak Orizuka. Sesuai judulnya, novel ini menceritakan bagaimana kehidupan Audy dan 4R (Regan, Romeo, Rex dan Rafael).

Membawa tema keluarga yang dibumbui romansa, kisah sederhana ini sangat manis dan menyenangkan untuk dibaca. Dalam penulisannya, karena mengambil sudut pandang pertama dari Audy, kita sebagai pembaca bisa menyelami perasaan Audy selama berinteraksi dengan 4R. Selain karena kelakuan 4R yang ‘ajaib’, cara pikir Audy yang kocak tentang kehidupan dan tentang 4R membuat cerita ini menjadi sangat hidup.

Konflik yang ada memang tidak terlalu besar. Akan tetapi, interaksi antara Audy dan 4R-lah yang menurut saya menjadi daya tarik dalam novel ini. Semakin kita membaca, maka semakin kita mengenal setiap tokoh yang ada. Audy adalah mahasiswi biasa yang sangat kocak, namun sebagai pembaca, saya mendapat impresi bahwa dia adalah karakter yang perhatian dan tulus menyayangi 4R. Karakterisasi dari 4R sendiri sangatlah kuat sehingga meninggalkan kesan yang mendalam pada pembaca. Dibanding saudaranya yang lain, Regan mungkin yang paling terlihat sempurna. Ia dewasa, baik tapi tegas dan perhitungan. Romeo sendiri sangatlah ramah, tapi jorok dan pemalas. Rex sendiri tidak sering berekspresi, bahkan cenderung dingin. Sementara itu, Rafael terlalu pintar, terlalu dewasa bagi anak 4,5 tahun pada umumnya. Ia nakal tapi sangat menggemaskan, menurut saya. And I really like Rafael in this first book, although sometimes he annoying, he’s still a child at heart <3 <3 hugsssssss <3

Ketika Audy dan 4R yang memiliki karakter seperti itu disatukan dalam satu cerita, saya rasa hal ini menjadikan cerita ini menarik untuk diikuti. Interaksi antara Audy-4R sangatlah kocak, dinamis dan alami. Pembaca seperti dibawa perlahan-lahan untuk mengenal, berempati dan menyukai kelima karakter ini. Peristiwa-peristiwa yang nampaknya sederhana banyak menghiasi kisah ini, tapi peristiwa-peristiwa ini membawa perkembangan pada hubungan Audy dan 4R. Perkembangan hubungan antara 4R dan Audy berhasil membawa pembaca ikut tertawa, gemas dan terharu. Salut pada Kak Orizuka atas tulisannya yang sederhana namun sangat memikat dan menghibur ini ^^

Hampir tidak ada elemen yang mengganggu ketika saya membaca kisah ini. Ketika saya membaca kisah ini pada 2013 yang lalu, saya langsung menyukai novel ini. Saking menariknya kisah yang disuguhkan, lembar demi lembar saya baca dan tanpa terasa dalam waktu beberapa jam saja, novel ini berhasil saya selesaikan. Dan setelah membaca novel pertama dari seri The Chronicles of Audy ini, saya akan dengan senang hati membaca novel keduanya kelak ^^
:”))
.
.
.
.
Baiklah, sekian review novel The Chronicles of Audy: 4R dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.

Sebelum kedua orang tua mereka meninggal, kira-kira seperti apa ya, keadaan rumah ini? Apa hangat? Apa ayah mereka selalu menanyakan kabar mereka setiap malam? Apa ibu mereka selalu mengingatkan mereka untuk piring kotor ke bak cuci piring? Dan apa mereka menurutinya? Kepalaku tiba-tiba dipenuhi keinginan untuk mengetahui semuanya tentang keluarga ini. Semuanya, sampai hal terkecil sekalipun. (p. 256)

.
.

Me:
I REALLY LOVE THIS BOOK! <3




0 comments:

Post a Comment