Thursday 31 December 2015

[When The Star Falls] Surat untuk Lynn


Judul: When the Star Falls
Pengarang: Andry Setiawan
Tebal: 204 Halaman
Terbit: Oktober 2015
.
.
.
Untuk Lynn



Lynn,

Ketika aku membaca suratmu, apakah kautahu aku membacanya dimana?
apakah kau sudah memperkirakan semua ini?

Bila kau bertanya apa kabarku, aku akan menjawab buruk, buruk sekali karena aku kehilanganmu. Kautahu? Bila ada hal yang sangat kusesali adalah aku yang tidak bisa berada di sisimu ketika maut menjemputmu. Apa kabarku? Aku sangat kesal, kesal sekali karena aku tidak bisa berada di sampingmu hingga akhir hidupmu. Apa kabarku? Aku sangat marah karena Billy-lah yang berada di sana untukmu, berada di sana menggantikanku. Aku marah sekali, karena aku tidak bisa melakukan apa-apa untuk melawan semua itu. Aku hanya bisa terdiam menatapmu dari kejauhan, Lynn. 

Apa kabarku?
Sebagian hatiku remuk, Lynn. 

Ketika mengetahui kau tidak mengingatku dan menganggap Billy adalah diriku aku hanya terdiam, mati rasa. Namun, sebagian hatiku masih mendetakkan harapan bahwa meski, meskipun kau tidak mengingat rupaku, namun namaku masih ada pada hatimu. 

Apa kabarku, tanyamu?
Aku tidak tahu.

Menjelang detik-detik menuju akhir hidupmu, aku, dari atas sana terus berbisik, lihatlah ke atas Lynn, aku disini. Mungkin kau tak mendengar, toh bagimu 'Sam' ada di sampingmu dan apalah arti sebuah bisik yang berasal dari langit-langit?

Apa kabarku?
Saat ini aku mendengarkan Billy dengan suara parau membacakan suratmu untukku. Aku mendengarkan dengan baik agar bisa kususun pula surat untukmu, sekali pun cemburu masih terasa dalam dadaku. Kata demi kata yang kau ucap dalam suratmu kuingat dengan baik dan disinilah aku, menuliskan balasannya untukmu.

Apa kabarku?
Aku kuat, Lynn. Aku sabar,

Aku menunggu di atas sini sambil memancarkan sinar untuk bumi. Dan hey, tahukah kau bahwa akulah duluan yang menjadi bintang untukmu, karena aku tahu aku mencintaimu. Selalu, seperti dahulu, seperti kemarin, seperti hari ini, dan seperti selamanya.

Lynn,
Aku mencintaimu.
Lihatlah ke atas, dan kau akan menemukanku, yang selalu ada untukmu.












[Wrap-up post] Tantangan Membaca Haru 2015




Sungguh tidak terasa tahun 2015 akan berakhir dalam beberapa saat. Tahun ini banyak mengajarkan saya berbagai hal, termasuk dalam hal menulis resensi. Untuk pertama kalinya, saya mencoba menulis resensi atau review mengenai novel. Terima kasih atas Penerbit Haru atas kesempatannya untuk ikut di Tantangan Membaca Haru 2015. Banyak sekali hal yang saya coba berkat mengikuti Tantangan Membaca Haru 2015 ini.

 Untuk pertama kalinya, dalam setahun saya berhasil membaca 53 buku dimana di antaranya adalah karena termotivasi untuk menyelesaikan Tantangan Membaca Haru. Tahun lalu saya gagal mencapai target membaca 48 buku, namun tahun ini saya berhasil menuntaskannya, bahkan melebihi target! Wah senang sekali :")

 Selain itu, selama mengikuti Tantangan Membaca Haru ini saya menjadi lebih mengenal penerbit yang satu ini; saya mengenal berbagai jenis novelnya, penulisnya hingga jenis bukunya. Dengan mengikuti Tantangan Membaca Haru juga saya menjadi lebih rajin untuk mengumpulkan uang dengan alasan: "Buat beli buku Haru" hahaha walaupun koleksi saya belum seberapa, namun cukup banyak dibandingkan sebelumnya.

 Selain membeli, saya juga mendapatkan buku pinjaman dari teman saya, Dhenda Fildza yang juga sama-sama terkena Haru Syndrome. Hadeeh, Haru ini bisa saja membuat banyak orang menjadi mendadak suka baca buku :p karena alasan meminjam buku Haru, alhamdulillah saya menjadi lebih sering bertemu dengan teman saya yang satu itu :")

 Selain mendapatkan teman, lewat Tantangan Membaca Haru juga saya kemudian memberanikan diri untuk membolang mencari tempat peminjaman buku. Akhirnya saya menemukan Pitimoss--tempat peminjaman buku yang ternyata memiliki banyak koleksi buku Haru. Senang sekaliii. 

 Ah, dan btw ini adalah list buku yang telah berhasil saya resensi dalam waktu setahun september-desember ini :")

1.       Girls in the Dark 
2.       Intertwine 
3.       Oppa& I 
4.       Oppa& I: Love Missions 
5.       Oppa& I: Love Signs 
6.       People Like Us 
7.       Bi! 
8.       When the Star Falls 
9.       The Chronicles of Audy: 4R 
14.   Cheerboy!! 
15.   Wishing Her to Die 
18.   Khokkiri 
19.   Perfect Match
21.   Crying 100 Times      
22.   Majo & Sady 

Dengan jumlah 25 buku, saya berhasil melewati target fase yang saya canangkan dulu yaitu fase laten (21-30 buku).

Alhamdulillah :")

Saya harap ke depannya Penerbit Haru akan sering mengadakan Tantangan Membaca Haru lainnya dengan tentu saja konsep dan variasi yang berbeda.

Sekali lagi, terima kasih Penerbit Haru! :**

.
.
.
.
.
.
.
.
.
Me:
.
.
.
selama Tantangan Membaca Haru, 



saya





i'm smiling
i'm crying

DAN FANGIRLING
TERIMAKASIH HARUUUUUUUU






[review] Simple Thinking About Blood Type 3 by Park Dong Sun


Judul : Simple Thinking About Blood Type 3
Penulis : Park Dong Sun
Penerjemah: Achie Linda
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2015
Cetakan : Pertama
Spesifikasi : 20 cm, 302 halaman
Jumlah Bab : 4  bab
Harga : Rp. 69.000,-
Durasi Baca : 27 Desember 2015
Kepemilikkan : Membaca di Pitimoss
Rate : 4 of 5 ^^
.
.
.
..
.
Sinopsis;

Pernah mengalami kesulitan memesan makanan ketika golongan darah A, golongan darah B, golongan darah O, dan golongan darah AB berada dalam satu tempat?
Bingung karena teman sekamar nggak pernah bersih-bersih?
Ingin terlihat baik di depan bos killer?
Penasaran mengapa terjadi konflik gara-gara si cewek tidak bisa memilih antara ayam atau piza?
Jika tidak saling mengenal, memesan ayam sepotong pun bisa menimbulkan pertengkaran. Cari tahu dulu sifat lawan bicara agar tidak timbul salah paham; entah itu kewarganegaraan, etnik, ataupun hal yang sudah diakui oleh seluruh dunia, yaitu golongan darahnya.
Pembahasan tentang dunia golongan darah akan selalu memancing senyum. Bersiaplah untuk tersenyum juga.


.
.
Simple Thinking about Blood Type 3 ini merupakan salah satu K-Toon yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. K-Toon ini merupakan lanjutan dari seri –seri sebelumnya.
Untuk buku ketiga ini, bila melihat dari daftar isi maka menurut saya kontennya lebih variatif lagi dibandingkan dua buku sebelumnya. Menurut saya, di buku ketiga ini juga banyak menyediakan tips-tips untuk menghadapi berbagai tipe golongan darah di berbagai situasi sehingga sangatlah bermanfaat.
Bagian favorit saya adalah saat nonsense quiz di bagian pertama. Menurut saya sangatlah menghibur. Bagian saat menghadapi bos juga sangatlah bagus karena setidaknya kita memiliki gambaran seperti apa bos dan karyawan dengan masing-masing golongan darah yang ada.  
Selain mengenai golongan darah, dalam buku ketiga ini juga sempat sedikit menjelaskan mengenai berbagai macam sikap manusia seperti pygmalion effect, labelling effect, juga barnum effect. Ketiga istilah ini baru bagi saya dan membuat pengetahuan saya semakin luas.
Secara keseluruhan, menurut saya buku ketiga ini sangat menarik, lebih informatif dan menghibur dibandingkan dua buku sebelumnya. Pokoknya seri ini recommended bagi kalian yang ingin mengetahui seluk-beluk golongan darah :”)
 
labelling, tho



[review] Simple Thinking About Blood Type 2 by Park Dong Sun


Judul : Simple Thinking About Blood Type 2
Penulis : Park Dong Sun
Penerjemah: Silvanissa NA
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2014
Cetakan : Keempat
Spesifikasi : 20 cm, 302 halaman
Jumlah Bab : 4  bab
Harga : Rp. 65.000,-
Durasi Baca : 27 Desember 2015
Kepemilikkan : Membaca di Pitimoss
Rate : 4.25 of 5 ^^
.
.
.
..
.
Sinopsis;

Pernahkah kamu merasa tidak diperhatikan oleh orang lain? Pernahkah kamu mendapat luka dari perkataan teman baikmu?
Itu semua karena setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Dalam berinteraksi dengan orang lain, tidak ada salahnya kita mencoba mengerti apa yang dirasakan oleh teman dekat ataupun orang lain yang belum kita kenal.
Nah, di komik Simple Thinking about Blood Type 2 ini, kamu akan menemukan bermacam-macam cerita terbaru dan sifat-sifat unik berdasarkan golongan darah.
Semoga komik ini bisa membantumu mencari jawaban yang selama ini dicari, ya. Semoga kamu juga dapat tersenyum saat membacanya.


.
.
Simple Thinking about Blood Type 2 ini merupakan salah satu K-Toon yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. K-Toon ini merupakan lanjutan dari seri yang pertama dan menurut saya, di seri kedua ini ceritanya lebih seru.
Untuk buku kedua ini, karena karakteristik golongan darah ditampilkan dalam bentuk cerita sehari-hari, saya menjadi lebih mudah untuk memahaminya. Pembagian bab sesuai timeline yaitu dari taman kanak-kanak hingga kantor dan kehidupan pribadi membuat cerita ini lebih tersusun secara kronologis.
Tentu saja saya memiliki bagian yang favorit yaitu pada bagian Rencana Wisata Golongan Darah O pada bab pertama. Saya bergolongan darah O, walaupun begitu saya tidak pernah berkumpul bersama sekerumun orang bergolongan darah O lainnya. Maka dari itu, reaksi yang ditampilkan pada bagian ini menurut saya sangat lucu ketika saya membayangkannya.
Selain itu, saya juga menyukai spin-off dari dongeng klasik bila golongan darah yang menjadi pemerannya pada bab keempat. Yang menjadi favorit saya adalah dongeng putri tidur.
Secara keseluruhan, menurut saya buku kedua ini lebih menarik, rapid an menghibur dibandingkan buku kedua. Well, saya harap hal yang sama bisa saya temukan di buku yang ketiga dan seterusnya :”)
 
i think i know this scene


[review] Simple Thinking About Blood Type by Park Dong Sun


Judul : Simple Thinking About Blood Type
Penulis : Park Dong Sun
Penerjemah: Achie Linda
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2013
Cetakan : Pertama
Spesifikasi : 14 x 20 cm, 278 halaman
Jumlah Bab : 4  bab
Harga : Rp. 62.000,-
Durasi Baca : 27 Desember 2015
Kepemilikkan : Membaca di Pitimoss
Rate : 4 of 5 ^^
.
.
.
..
.
Sinopsis;

Tahu nggak sih kalau orang bergolongan darah A itu orang-orang yang halus, tapi kaku dan taat pada peraturan? Atau tahukah kamu kalau golongan darah B itu orang-orang yang kreatif dan bebas?
Apa jadinya kalau mereka disatukan? Jangan-jangan, bisa terjadi pertengkaran!
Ternyata, selain perbedaan jenis kelamin, tempat tinggal, agama, dan kondisi ekonomi, golongan darah juga bisa menentukan perbedaan sifat kita, lho.
Meski sifat seseorang tidak bisa hanya dilihat dari golongan darahnya, semoga komik Simple Thinking about Blood Type ini bisa menghibur, sekaligus sedikit membantu kamu untuk memahami orang lain, ya!


.
.
Simple Thinking about Blood Type ini merupakan salah satu K-Toon yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. K-Toon ini setahu saya sangat popular. Ketika masih SMA dahulu, saya pernah membaca cuplikannya di salah satu blog—namun saat itu masih berbentuk komik strip dan berbahasa Inggris.
Untuk buku pertama ini saya sangat menyukai betapa informatif sekali komik ini. Walaupun bentuknya komik, namun informasi di dalamnya cukup membantu untuk menggambarkan bagaimana sifat dasar setiap golongan darah. Saat membacanya, tentu saja secara tidak sadar saya membandingkan sifat saya juga sifat teman-teman saya yang memiliki golongan darah berbeda. hal tersebut cukup mengasyikkan karena pada beberapa hal ada bagian yang memang sama.
Bagian yang kusukai adalah bagian pertama dan ketiga dimana pada bagian pertama adalah penjelasan mengenai sifat seseorang melalui golongan darah. Menurutku, bagian ini sangat lucu terutama bagian ‘posisi yang disukai golongan darah’. Untuk bagian tiga, saya menyukai bagian ‘bagaimana jika vasnya pecah?’ reaksi golongan darah O dan AB sangat lucu :”)
Secara keseluruhan, saya menyukai buku ini karena banyak mengajarkan saya mengenai karakteristik golongan darah. Mungkin dari banyak hal, ada sesuatu yang cukup mengganggu pengalaman saya dalam membaca buku ini yaitu ketika membaca bagian ‘golongan darah para pahlawan dalam kisah tiga negara’. Mungkin karena saya tidak mengetahui kisah tiga negara seperti apa, maka dari itu saya tidak memahami bagian ini ;;;;;;
Selain hal itu, tidak ada lagi hal yang mengganggu dan secara keseluruhan, saya bisa menikmati buku ini dengan baik.

mine



[review] Majo & Sady by Jung Chul Yeon


Judul : Majo & Sady
Penulis : Jung Chul Yeon
Penerjemah: Dewi Rosanti
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2015
Cetakan : Pertama
Spesifikasi : 20 cm, 308 halaman
Jumlah Bab : 6  bab
Harga : Rp. 72.000,-
Durasi Baca : 27 Desember 2015
Kepemilikkan : Membaca di Pitimoss
Rate : 4.5 of 5 ^^
.
.
.
..
.
Sinopsis;

Sady adalah seorang wanita karier dan Majo adalah suami yang mengurus rumah tangga.
Majo selalu berpikir bahwa pelatihan untuk menjadi suami pengurus rumah tangga memang seharusnya diadakan.
 Majo & Sady memarodikan kehidupan sehari-hari masyarakat Korea Selatan usia 20-30 tahunan yang bisa membuat kita terharu dan tertawa sambil berkata, “Ternyata tidak hanya aku saja yang mengalaminya”.

.
.
Majo & Sady adalah komik yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Komik ini menceritakan bagaimana kehidupan Majo sebagai seorang Bapak Rumah Tangga dan juga Sady sebagai wanita karir.
Majo adalah seorang suami yang bertanggungjawab sekaligus lucu dan menghibur. Sedangkan istrinya, Sady merupakan seorang pekerja kantoran. Dapat dikatakan komik ini merupakan salah satu bentuk representasi dari kehidupan rumah tangga yang dijalani para bapak rumah tangga di korea sana.
Sifat Majo yang menyukai games sedangkan Sady yang suka belanja menurutku sangat lucu karena beberapa kali mereka bertengkar karena hal itu. Saya sendiri bisa melihat hal itu pada keluarga saya dimana mereka memiliki ketertarikan yang berbeda. membaca komik ini membuat saya tertawa karena menyadarkan betapa lucunya realitas kehidupan sehari-hari. Komik ini begitu realistis dan dekat dengan kehidupan sehari-hari hingga walaupun saya bukan orang Korea dan juga belum menikah namun saya masih bisa menikmati jalannya komik ini dengan baik.  Membaca komik ini juga memberikan gambaran kepada saya bahwa pernikahan itu tidak selamanya sesuai dengan keinginan kita—terdapat suka dan duka di dalamnya. Ada bagian yang sangat saya sukai karena lucu yaitu:
MARRIAGE PROBLEM
Secara keseluruhan, sebagai pengalaman pertama saya membaca K-Toon dari terbitan Haru ini sangatlah menyenangkan. Saya suka bagaimana seluruh halaman komik ini dicetak full colour dan sangat cerah. Untuk selanjutnya, saya akan sangat menunggu diterbitkannya K-Toon oleh Penerbit Haru ini—dan ah! juga menunggu kelanjutan Majo & Sady yang katanya akan diterbitkan bagian duanya, yey! :D


[review] Crying 100 Times by Nakamura Kou




Judul : Crying 100 Times
Penulis : Nakamura Kou
Penerjemah: Khairun Nisak
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2013
Cetakan : Pertama
Spesifikasi : 19 cm, 256 halaman
Jumlah Bab : 4 bab, 34 bagian  
Harga : Rp. 49.000,-
Durasi Baca : 2015
Kepemilikkan : Milik Sendiri
Rate : 2.5 of 5 ^^
.
.
.
.
.
.
Sinopsis;


“To love, to honor. To cherish, to help. Until death do us apart.”
Waktu itu,
Kami sedang memperbaiki
Sepeda motor tuaku.
Waktu itu,
Ia memintaku untuk menjenguk Book,
Anjing tua kesayanganku yang sekarat.
Dari dulu,
Book sangat menyukai
Suara mesin motorku.
Waktu itu,
Aku melamarnya.
Waktu itu,
Aku merasa aku adalah pria paling bahagia di dunia.
Aku kira,
Kebahagiaan ini
Tidak akan berakhir.
Tapi…


.
.
“Tunggu saja, Book. Sepeda motor ini akan normal lagi. dari susu menjadi mentega. Dari kedelai menjadi shoyu. Kunci ring dan mesin rodeo. Pertemuan dengan Guru Karburator. Aku bersyukur telah berjumpa denganmu. Sejak mentari pagi hingga rembulan malam.” (p. 48)
Book adalah seekor anjing kepunyaan Fujii—seorang lelaki yang menemukan dan rela mengurus anjing itu kala dibuang dahulu. Beberapa tahun berlalu dan kemudian Fujii mendapatkan kabar dari sang ibu kalau Book terkena penyakit dan sepertinya tak lama lagi umurnya. Ia pun bertekad untuk menemui Book kembali.
“Bukan. Bukan itu, aku ingin sebuah kotak. Aku ingin dibuatkan sebuah kotak yang pasti tidak akan terbuka.” (p. 196)
Di sisi lain, kekasihnya, Yoshimi, mengajaknya untuk menjalani masa ‘latihan’ sebelum kelak menikah. Namun, semakin hari, semakin lemah keadaan gadis itu. Ketika ia pulang ke rumahnya dan dirawat, Fujii pun akhirnya mengetahui kalau kekasihnya itu mengidap kanker.
Ayah yang baik, ibu yang ceria, anak gadis yang ceria, pacar yang lugu. Kami bercakap-cakap seperti ini, rasanya semua yang kubaca dalam lembaran data sepanjang pagi tadi hanyalah cerita fiksi. (p. 182)
Apa yang akan dilakukan Fujii? Akankah ia bisa tetap berada di sisi kekasihnya? Apakah ia juga bisa menemui Book?
.
.
.
Di saat pacarku sedang berjuang mempertaruhkan nyawanya melawan sesuatu yang besar, apa yang sedang kulakukan? Di tempat seperti ini, sebenarnya apa yang sedang kulakukan? (p. 206)
.
.
.


Baca selengkapnya pada novel Crying 100 Times karya Nakamura Kou ini! ^^


.
.
Crying 100 Times adalah salah satu J-Lit (cerita terjemahan dari Jepang) yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Ini adalah buku Nakamura Kou pertama yang kubaca.
Jujur saja, saya tidak paham mengenai alur ceritanya. Maksud saya disini, di awal buku ini menceritakan mengenai Book, namun separuh dari isi buku ini menceritakan mengenai keadaan pacar Fujii dan di akhir cerita saya tidak mendapatkan sebuah garis merah ataupun kesimpulan atas cerita ini.
Mengambil judul yang sendu juga tema cerita mengenai sicklit, saya kira hal tersebut kuranglah nampak dalam cerita ini. Saya tidak bisa menangkap emosi apa yang penulis coba ungkapkan dalam cerita ini. Penjelasan mengenai karakternya pun sangat minim sekali hingga saya tidak bisa berempati.
Secara keseluruhan, saya cukup kecewa membaca novel ini. Namun, tentu saja ini hanyalah pendapat saya pribadi. Apakah teman-teman yang memiliki kesan yang berbeda mungkin bisa berbagi kepada saya? Barangkali saya membaca novel ini dalam suasana yang tidak pas hehe
.
.
.
Baiklah, sekian review novel Crying 100 Times dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.
Till death do us apart
Will you promise to live with me? (p. 226)






[review] The Wind Leading to Love by Ibuki Yuki


Judul : The Wind Leading to Love
Penulis : Ibuki Yuki
Penerjemah: Mohammad Ali
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2015
Cetakan : Pertama
Spesifikasi : 20 cm, 342 halaman
Jumlah Bab : 7 (beserta prolog dan epilog)
Harga : Rp. 65.000,-
Durasi Baca : 24-25 Desember 2015
Kepemilikkan : Milik Sendiri
Rate : 4.25 of 5 ^^
.
.
.
..
.
Sinopsis;


Rasa sakit itu merupakan bukti kalau kita masih hidup.

Suga Tetsuji depresi.
Menuruti saran dokter, dia mengasingkan diri di sebuah kota pesisir, di sebuah rumah peninggalan ibunya. Namun, yang menantinya bukanlah ketenangan, tapi seorang wanita yang banyak omong dan suka ikut campur bernama Fukui Kimiko.

Fukui Kimiko kehilangan anak dan suaminya, dan menyalahkan dirinya sendiri sebagai penyebab kematian mereka berdua. Dia menganggap dirinya tidak pantas untuk berbahagia.

Setelah menyelamatkan Tetsuji yang nyaris tenggelam, Kimiko menawarkan bantuan pada pria itu untuk membereskan rumah peninggalan ibunya agar layak dijual. Sebagai gantinya, wanita itu meminta Tetsuji mengajarinya musik klasik, dunia yang disukai anaknya.

Mereka berdua semakin dekat, tapi…


.
.
“Siapa yang tidak merasa heran melihat seorang murid teladan membeli ayam goring dan hamburger dengan jumlah yang tidak mungkin habis termakan, lalu membuangnya begitu saja? Apa yang terjadi? Kau ini cerdas dan punya segalanya, tapi kenapa sedikit pun tidak terlihat bahagia?” (p. 35)

Di sebuah rest area menuju Miwashi, mobil yang mengantar Suga Tetsuji kemudian ditumpangi oleh Fukui Kimiko. Walaupun enggan, namun karena mobil tersebut adalah milik kenalan perempuan itu, ia tidak bisa menolak. Tetapi sepertinya hal itu adalah kesalahan karena perempuan itu tidak berhenti bertanya dan membuat perjalanannya menjadi tidak tenang. Setelah mengantarkan Kimiko ke tujuannya, mobil tersebut pun mengantarkannya ke rumah peninggalan ibunya yang beberapa lalu meninggal dunia dan kini harus diurusnya. Rumah dimana ia akan menghabiskan waktu cuti enam minggu untuk berlari dari masalah dan tekanan yang ada.
“Anu, aku tahu kau memiliki masalah yang tidak ringan. Tapi saat ada di sini, lupakanlah semua masalah itu. Kembalilah seperti Tetsuji di masa kanak-kanak dulu. Lagi pula ini kan rumah ibumu. Aku saja yang tidak memiliki hubungan apapun dengan ibumu selalu merasa seperti kembali menjadi anak SD.” (p. 98)
Namun, karena tekanan psikologis yang melandanya, ketika melihat laut di dekat rumah itu, Tetsuji pun menghampirinya dan nyaris tenggelam. Untung saja ada seseorang yang menolongnya, perempuan di rest area tersebut, Kimiko. Melihat keadan Tetsuji yang tidak berdaya, Kimiko pun menolong lelaki itu dan mengurusnya. Perempuan itu pun mengurusnya dengan baik. Keesokan harinya, Kimiko kembali datang untuk mengembalikan baju yang ia pinjam dan pada saat itulah ia melihat koleksi kaset musik klasik. Sebuah ide pun muncul dalam benak Kimiko; ia akan membantu lelaki itu untuk membersihkan dan mengurus rumah peninggalan tersebut asalkan Tetsuji mau mengajarkannya mengenai musik klasik—dunia yang dulu disukai mendiang anaknya.
Apa yang bisa membahagiakan dan membuat seorang yang pendiam seperti ini tertawa? Apa yang disukai dan bisa membuat pria ini senang? (p. 106)
Keberadaan Kimiko di rumah tersebut kemudian membuat Tetsuji perlahan-lahan membuka dirinya kembali. Sifat Kimiko yang riang dan hangat membuat Tetsuji bisa akrab dengan perempuan itu. Selain itu, Kimiko yang ulet pun berhasil membuat rumah semenanjung peninggalan ibunya pun nampak semakin rapi dari hari ke hari. Sebaliknya, keberadaan Tetsuji yang tidak pernah mencela Kimiko membuat perempuan itu merasa nyaman. Sekalipun ia tidak mengerti musik klasik sama sekali, lelaki itu dengan sabar memperkenalkan satu per satu koleksi musik klasik tersebut. Tetsuji membawa Kimiko merasa lebih dekat dengan sang anak. Perlahan-lahan, mereka pun mengetahui satu sama lain lebih dalam. Tetsuji mengetahui bahwa Kimiko kehilangan anak dan suaminya dan hal tersebut ada hubungannya dengan Kota Miwashi ini. Akan tetapi, hubungan yang semakin baik itu pun mendapat konflik ketika Rika, istri Tetsuji, datang untuk menjenguk sang suami.
“Dua belas tahun aku merawatnya, menganggapnya milikku yang amat sangat berharga, lebih dari apapun di dunia ini. Tapi kata-kata terakhir yang keluar dari mulutnya adalah ‘kenapa keluargaku harus seperti ini?’. Apa yang salah? Apa yang harus kulakukan agar kesalahan itu bisa kutebus? Berkali-kali aku terus memikirkan hal itu. mungkin kesalahan itu ada pada diriku sendiri. Tapi aku tidak mengerti.” (p. 187)
Kedatangan Rika membuat Tetsuji menyadari bahwa ia memiliki rumah untuk pulang dengan seorang istri dan anak perempuan yang menunggu. Ia sudah sembuh dari depresi yang melandanya dan urusan rumah semenanjung milik mendiang ibunya pun sudah dijual. Lalu, bagaimana dengan hubungan Tetsuji dan Kimiko? Akankah lelaki itu meninggalkan Miwashi untuk kembali ke keluarganya atau tetap tinggal dengan Kimiko di Miwashi yang telah mengembalikan sebagian dirinya yang dulu ia anggap sudah hilang?
.
.
.
.
Apakah ia akan menjalani hidup ke depan dengan selalu diselimuti kenangan musim panas itu? Rasanya seperti mengenang orang yang telah tiada.(p. 285)
.
.


Baca selengkapnya pada novel The Wind Leading to Love karya Ibuki Yuki ini! ^^


.
.
Depresi adalah suatu hal yang pastinya pernah melanda setiap manusia. Hal tersebut bisa datang dari kekecewaan, tekanan, kegagalan maupun hal negatif lainnya. Bukan tidak mungkin depresi bisa berujung pada upaya untuk mengakhiri hidup.
Hal tersebutlah yang terjadi pada novel The Wind Leading to Love. Masalah berat yang menimpa Tetsuji membuat dirinya depresi dan hampir membunuh dirinya sendiri dengan tenggelam di lautan. Namun, pertolongan dari Kimiko telah menyelamatkannya. Dari sanalah cerita berawal dan perkembangan hubungan Tetsuji dan Kimiko pun berlanjut.
Dari segi alur, walaupun tergolong cenderung lambat, namun sesuai dengan nuansa mellow yang dibawakan. Penulisan cerita yang disertai banyak deskripsi mengenai setting tempat maupun perasaan tokoh pun membuat pembaca bisa membayangkan cerita ini dengan baik. The Wind Leading to Love yang merupakan J-Lit (cerita terjemahan dari Jepang) karya Ibuki Yuki ini bisa membawa pembacanya hanyut pada musim panas di Miwashi. Saya sendiri merasa bisa membayangkan bagaimana indahnya kota tersebut hanya dengan membaca deskripsi yang dituliskan dalam novel ini.
Penokohan yang berbeda antara Tetsuji dan Kimiko membuat chemistry tersendiri. Kimiko yang periang, hangat, dan memiliki sifat inferior memiliki interaksi yang menarik dengan Tetsuji yang  pendiam, agak ketus namun selalu berpikir objektif. Pada awalnya, saya tidak sadar bahwa keduanya diceritakan sudah berumur 30-an dan ketika mengetahuinya saya cukup kaget. Walaupun begitu, interaksi mereka tetap menarik. Dalam ringkasan cerita di atas saya tidak mencantumkan keseluruhan tokoh seperti putri Tetsuya, Yuka, Shun, Madam, Mei dan lainnya, namun tokoh-tokoh pelengkap itu memiliki peran yang cukup membantu dalam membangun alur cerita.
Satu hal yang sangat saya sukai dari novel ini adalah bagaimana Ibuki Yuki membangun hubungan Tetsuji dengan Kimiko dengan cara yang sesuai dengan umur tokoh tersebut. Saya tidak merasakan gejolak khas anak muda dalam hubungan mereka, namun sikap yang lebih dalam dan dewasa berhasil saya tangkap dari hubungan mereka. Saya juga menyukai bagaimana musik klasik bisa membuat mereka semakin dekat. Untungnya saya sedikit familier dengan La Traviata (yang cukup sering disebut) hingga setidaknya bisa memahami obrolan mereka mengenai musik klasik.
Konflik besar yang muncul di akhir menurut saya menjadi kekurangan dari cerita ini karena menurut saya konflik memiliki peranan penting untuk membuat pembaca tetap ingin membaca. Walaupun begitu, penulis mungkin memang menekankan pada pembangunan hubungan di antara dua tokoh utama. Terlepas dari hal tersebut, membaca novel ini merupakan pengalaman yang cukup menyenangkan. Saya harap bisa membaca karya Ibuki Yuki yang lain. Dari novel ini saya mendapatkan nilai bahwa terkadang, kita perlu melepaskan hal-hal yang membuat kita tetap berjalan di tempat.
.
.
.
Baiklah, sekian review novel The Wind Leading to Love dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.
“Hidup yang selalu minta maaf itu tidak baik, kan? Padahal kau tidak melakukan kesalahan sedikit pun. Jangankan melakukan kesalahan, kau bahkan memperhatikan sekelilingmu dengan cukup baik. Kau itu seharusnya marah.” (p. 120)
.
.






Wednesday 30 December 2015

[review] Perfect Match by Park Mi Youn




Judul : Perfect Match
Penulis : Park Mi Youn
Penerjemah: Dewi Ayu Ambar Rani
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2015
Cetakan : Pertama
Spesifikasi : 20 cm, 338 halaman
Jumlah Bab : 6 (beserta prolog dan epilog)
Harga : Rp. 76.000,-
Durasi Baca : 2015
Kepemilikkan : Milik Sendiri
Rate : 3 of 5 ^^
.
.
.
.
*catatan: novel dewasa
.
.
Sinopsis;


“Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa cinta itu tak berharga.”
—Wanita yang percaya adanya cinta, Jung Eun Su, anak bungsu Presiden Direktur Jung.

“Aku tidak punya orang yang kucintai. Sampai kapan pun, sepertinya aku tidak akan pernah bisa mencintai seseorang.”
—Pria yang tak pernah memulai cinta, Kim Hyuk Jun, penerus Grup Sinsung.

Keduanya dijodohkan dan perjodohan tersebut diharapkan bisa memperkuat posisi kedua perusahaan yang sedang dilanda krisis.

Keduanya jatuh ke dalam perasaan yang paling tak sempurnya, paling tak dapat dipercaya. Cinta kedua orang tersebut pun dimulai. Apakah itu merupakan keberuntungan atau kesialan?

Benarkah yang mereka rasakan itu cinta?


.
.

“Lalu … bagaimana denganku? Memangnya aku juga tidak boleh tertawa? Awalnya, sesuatu merasuki pikiranku, kenapa cuma aku yang tidak bahagia? (p. 73)

Hyuk Jun adalah pemimpin perusahaan dengan masa lalu yang tidak mengenakkan. Kematian Ji Hyun, tunangannya, menjadi beban berat dalam hidupnya karena semua orang seakan menyalahkannya, termasuk sepupunya, Tae Wook. Sudah lima tahun berlalu setelah kematian Ji Hyun dan Hyuk Jun belum pernah menjalani hubungan dengan siapapun. Kemudian, Presiden Direktur Jung, rekan kerjanya pun mencoba menjodohkan Hyuk Jun dengan putrinya, Eun Su.

“Selama sepuluh tahun aku sudah setia padanya. Dan sampai sekarang aku masih harus memikul tanggung jawab itu. apakah dalam cinta sepihak, salah satu pihak harus bertanggung jawab pada pihak lainnya? Tidak seperti itu, kan? Karena itulah, orang yang mengalami cinta sepihak pasti merasa kesulitan.” (p. 140)

Eun Su sendiri bukanlah perempuan yang terlalu paham atas cinta—walaupun ia tahu cinta itu ada. Melihat kehidupan orang-orang di sekelilingnya yang menderita karena cinta membuatnya cenderung skeptis pada hal tersebut. Walaupun begitu, Eun Su menyetujui perjodohan yang diusulkan ayahnya tersebut. Pertemuan Eun Su dengan Hyuk Jun cukup berjalan dengan baik dan mereka pun merasakan kenyamanan satu sama lain. Semakin lama mereka berinteraksi, maka semakin bertambah pula kedekatan kedua orang tersebut.

“Entahlah. Kenapa Anda baru mengatakan hal itu sekarang? Kenapa?! Kalau Anda tidak mengatakannya sejak dulu, lebih baik Anda tak pernah mengatakannya. Beban itu … hanya saya sendiri yang merasakannya. Kalau Anda baru menyuruh saya kembali sekarang, lalu apa yang bisa saya perbuat?” (p. 246)

Hyuk Jun pun mengangkat Eun Su sebagai wakil ketua tim perencanaan ketika perusahaan sedang dilanda krisis akibat saham yang terlalu banyak dibeli oleh pihak asing. Tae Wook yang mendengar perjodohan antara Eun Su dan Hyuk Jun pun geram karena sebelum Ji Hyun meninggal, perempuan itu membuat Hyuk Jun berjanji tidak akan pernah jatuh cinta pada siapapun lagi.
Bagaimana reaksi Eun Su ketika mengetahui hal tersebut? Apakah dengan bergabungnya Eun Su ke dalam tim akan membuat perubahan bagi perusahaan yang sedang dilanda krisis? Bagaimanakah akhir dari hubungan Eun Su dan Hyuk Jun?
.
.
.
.

“Aku tidak memohon padamu untuk mencintaiku, tapi kau tidak boleh mengabaikan suara hatimu. Aku yakin, perasaan ini bukan hanya aku sendiri yang merasakannya. Kau tahu itu, kan?” (p. 274)

.
.


Baca selengkapnya pada novel Perfect Match karya Park Mi Youn ini! ^^


.
.
Perfect Match adalah salah satu K-Iyagi (cerita terjemahan dari Korea) yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Ini adalah buku Park Mi Youn pertama yang kubaca. Novel ini—karena kontennya mengandung satu dan lain hal, maka ditujukkan untuk pembaca dewasa.
Mengangkat tema drama romantis dengan setting perusahaan, saya kira Park Mi Youn-sshi berhasil menuliskannya dengan baik. Sepanjang cerita, kita bisa melihat bagaimana kehidupan perusahaan, rapat, hingga intrik di dalamnya.
Untuk alur sendiri, menurut saya bergerak cukup lambat namun pas dengan kebutuhan cerita. Masa perkenalan antara Hyuk Jun dan Eun Su, bagaimana baik Hyuk Jun maupun Eun Su mulai berkenalan dengan keluarga pasangannya, hingga bagaimana konflik pertama mereka sebagai pasangan muncul. Hanya saja, saya merasa konflik dalam cerita ini tidak terlalu diangkat hingga tidak membuat saya terhanyut dalam cerita karena memang tidak ada yang perlu diselesaikan.
Untuk penokohan sendiri, saya tidak mendapatkan kesan yang cukup baik dari Hyuk Jun maupun Eun Su. Saya juga tidak bisa merasakan chemistry pada hubungan mereka ;;;;;; entah mengapa menurut saya hubungan mereka datar sekali ;;;;; saya malah lebih tertarik pada Tae Wook. Lelaki itu memiliki kesedihan yang mendalam dan sayang sekali, menurut saya karakternya (juga karakter Hyuk Jun dan Eun Su) kurang digali lebih dalam.
Adegan dewasa dalam novel ini untungnya tidak digambarkan secara eskplisit, namun halus saja. Walaupun begitu, saya cukup kaget sih hehe
Secara keseluruhan, saya kurang puas dengan novel ini karena menurut saya pada banyak bagian terasa datar dan interaksi antara tokoh utamanya kurang greget :” walaupun begitu, dari karya ini saya mengambil nilai perlu bagi kita untuk mencob membuka hati pada kesempatan kedua.
.
.
.
Baiklah, sekian review novel Perfect Match dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.

“Keharusan mencintai pasangan bukanlah yang terpenting; seberapa besar kepercayaan pasangan dan bisakah pria itu bersamaku selama sisa hidupku, itulah yang terpenting.” (p. 119)

.
.