Tuesday 17 November 2015

[review] The Chronicles of Audy: 21 by Orizuka


 
keadaan setelah dipinjamkan ke banyak teman :')
Judul                       : The Chronicles of Audy: 21
Penulis                    : Orizuka
Penerbit                  : Penerbit Haru
Tahun Terbit            : 2014
Cetakan                  : Pertama
Spesifikasi              : 19 cm, 308 halaman
Jumlah Bab             : 12
Harga                     : Rp. 59.000,-
Durasi Baca             : 24 Oktober 2015
Kepemilikkan          : Milik Sendiri
Rate                       : 5 of 5 ^^
.
.
*review seri sebelumnya:
.
.
Perhatian: review ini mengandung spoiler bagi yang belum membacanya!
.
.
Sinopsis;


Hai. Namaku Audy.
Umurku masih 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai aku memutuskan untuk bekerja di rumah 4R.
Aku sempat berhenti, tapi mereka berhasil membujukku untuk kembali setelah memberiku titel baru ‘bagian dari keluarga’.
Di saat aku merasa semakin akrab dengan mereka, pada suatu siang, salah seorang dari mereka mengungkapkan perasaannya kepadaku.
Aku tidak tahu harus bagaimana!
Lalu, seolah itu belum cukup mengagetkan, terjadi sesuatu yang tidak pernah terpikirkan siapapun.
Ini adalah kronik dari kehidupanku yang semakin ribet.
Kronik dari seorang Audy.


.
.

Aku tidak boleh menyerah hanya karena satu-dua komentar pedas. Keluarga tidak menyerah atas satu sama lain (p. 40)


Setelah permohonan yang mengesankan dari Regan, Romeo, Rex dan Rafael, orang tua Audy pun mengizinkan Audy untuk kembali tinggal dengan keempat cowok itu. Audy sempat terharu, merasa telah menjadi bagian keluarga dari 4R. Namun, setelah pernyataan itu, ternyata tidak banyak yang berubah. Sikap 4R sendiri tidak banyak berubah. Regan tetaplah menjadi Regan yang perhitungan, Romeo tetap menjadi Romeo yang malas dan lebih sibuk dengan komputernya, Rex tetap menjadi remaja yang kaku, dan Rafael tetap menjadi bocah yang lebih dewasa dari yang seharusnya. Dengan kenyataan yang demikian, pernyataan ‘bagian dari keluarga’ itu menjadi pertanyaan besar bagi Audy.


Mungkin, segala tentang 4R1A ini hanya ada di dalam pikiranku (p. 20).


Hal menjadi semakin rumit ketika salah seorang dari 4R tanpa tedeng aling-aling menyatakan perasaannya pada Audy. Keadaan menjadi canggung dan Audy tidak tahu harus bersikap apa pada si R tersebut. Situasi ini sangatlah tidak terduga baginya. Untuk mengalihkan perhatiannya, Audy menyibukkan diri untuk mengajarkan sopan santun pada Rafael. Namun, cara itu tidak bisa bertahan selamanya, cepat atau lambat, ia harus menemukan cara untuk menghadapi situasi ini.


“Sy, gue baru aja jadi bagian dari keluarga ini. Gue nggak bisa nyuekin dia begitu aja,” kataku. “Lagi pula, keluarga nggak semestinya punya perasaan suka, dalam artian suka, suka, kan?” (p. 114)


Belum masalah sopan santun Rafael dan masalah pernyataan cinta selesai, sesuatu yang besar terjadi di rumah itu. Regan, Romeo, dan Rex mungkin menyebut hal itu sebagai keajaiban dan memang, itu merupakan suatu keajaiban. Namun, keajaiban itu adalah suatu pertanda bagi Audy bahwa dia harus meninggalkan rumah itu. Dia harus meninggalkan 4R.


Seluruh keajaiban yang terjadi terhadap keluarga ini harusnya membuatku ikut bahagia, tapi aku baru sadar kalau sedari tadi, hanya aku yang tidak tersenyum. Mungkin, sekarang aku yang membutuhkan keajaiban (p. 173).


Dengan berbagai konflik yang terjadi, ikatan mereka sudah semakin kuat. Akan tetapi, apa arti ‘bagian dari keluarga’ bila pada akhirnya Audy tidak bisa tinggal bersama mereka? Apa sebenarnya hubungan mereka berlima?
.
.
.
.

Dulu, aku menganggap ucapan ibu-ibu itu hanya angin lalu, karena mereka tidak paham bagaimana hubunganku dengan empat bersaudara ini. Namun kemudian, hubungan apa yang sebenarnya kumiliki dengan empat bersaudara ini? (p. 244)

.
.


Baca selengkapnya pada novel The Chronicles of Audy: 21 karya Orizuka ini! ^^


.
.
The Chronicles of Audy: 21 ini adalah buku kedua dari seri The Chronicles of Audy yang terbit pada 2013 lalu. Buku ini masih menceritakan kehidupan Audy bersama 4R—Regan, Romeo, Rex dan Rafael.
Bagi saya sebagai pembaca, buku kedua ini sangatlah ditunggu-tunggu kehadirannya dan ketika membacanya, saya rasa penantian saya terbayar : ) buku kedua ini menurut saya lebih bagus dibandingkan buku pertama. Kisah yang disajikan pada buku ini memang masih berkutat pada dunia Audy dan 4R, akan tetapi, pengembangan konflik dan karakter pada buku ini menurut saya menjadi nilai lebih yang patut diapresiasi.
Konflik yang ada di buku ini menurut saya lebih menarik untuk diikuti. Selain masalah pernyataan cinta dari salah satu 4R (tentu saja takkan diceritakan karena mungkin ada yang belum membaca), menurut saya konflik mengenai ‘bagian dari keluarga’ ini menjadi fokus yang membuat saya tertarik. Untuk masalah pernyataan cinta itu menurut saya menggemaskan dan membuat terkikik sendiri setiap Audy memikirkannya. Audy memang kocak :”) untuk masalah bagian dari keluarga sendiri pada akhir cerita menjadi fokus utama yang  membuat saya sebagai pembaca ikut khawatir, cemas dan sedih dengan nasib Audy :’) konflik yang ada benar-benar menaik-turunkan emosi pembaca :’) walaupun begitu, penyelesaian masalah pada akhir membuat lega :”) walaupun begitu, tidak memungkiri kalau masih banyak hal yang mengganjal dan tak terselesaikan (terutama perkembangan skripsi Audy) yang mungkin akan terjawab di buku selanjutnya ;)
Untuk perkembangan karakterisasi sendiri sudah sangat baik. Pembaca bisa mengenal lebih dalam 4R seperti apa. Di buku kedua ini kita sebagai pembaca bisa melihat sisi lain Regan yang ternyata tidak sesempurna yang kita kira, juga bisa mengetahui mengapa Romeo jarang keramas dan jorok (yang membuat saya terharu sekaligus sedih), juga memahami cara berpikir Rex yang kompleks dan juga lebih mengenal Rafael dan segala masalahnya sebagai anak kecil yang terlalu dewasa pada umurnya. Walaupun begitu, pengembangan karakter yang sedemikian rupa ini membuat pembaca bisa lebih berempati dengan 4R ini, juga dengan Audy. :”)  saya pribadi sangat menyukai interaksi antara Audy dan Rafael yang menurut saya semakin menggemaskan di buku ini :”) rafaeeeel :”))
Secara keseluruhan, saya merasa membaca buku kedua ini adalah suatu pengalaman yang menyenangkan dan membuat saya ingin segera membaca kelanjutan kisah Audy dan 4R di buku ketiga! :”) well, mari kita lihat apakah Audy sudah menyelesaikan skripsinya di buku ketiga hehe
.
.
.
Baiklah, sekian review novel The Chronicles of Audy: 21 dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.

Kadang aku mengharapkan suatu hal, walaupun di saat yang sama, aku berpikiran sebaliknya untuk menghindari rasa sakit yang mungkin timbul jika aku tidak mendapatkannya (p. 156).

.
.

Me:
I REAAAAAAAALLLLLLLY LOVE THISSSSSS SERIESSSSSSSSSS





Monday 16 November 2015

[review] The Chronicles of Audy: 4R by Orizuka


sering dibaca sampai covernya jadi rusak seperti ini

Judul                     : The Chronicles of Audy: 4R
Penulis                   : Orizuka
Penerbit                 : Penerbit Haru
Tahun Terbit           : 2013
Cetakan                 : Pertama
Spesifikasi              : 19 cm, 320 halaman
Jumlah Bab             : 12
Harga                     : Rp. 56.000,-
Durasi Baca             : 24 Oktober 2015
Kepemilikkan          : Milik Sendiri
Rate                       : 5 of 5 ^^
.
.
Sinopsis;


Hai. Namaku Audy.
Umurku 22 tahun.
Hidupku tadinya biasa-biasa saja, sampai kedua orangtuaku jatuh bangkrut karena ditipu.
Aku hanya tinggal selangkah lagi menuju gelar sarjanaku.
Selangkah lagi!
Tapi kedua orangtuaku rupanya tega merusak momen itu.
Jadi sekarang, di sinilah aku berada.
Di rumah aneh yang dihuni oleh 4 bersaudara yang sama anehnya: Regan, Romeo, Rex dan Rafael.
Aku, yang awalnya berpikir akan bekerja sebagai babysitter, dijebak oleh kontrak sepihak dan malah dijadikan pembantu.
Terdengar klise?
Mungkin, bagimu. Bagiku? Musibah!
Ini, adalah kronik dari kehidupanku yang mendadak jadi ribet.
Kronik dari seorang Audy.


.
.

Mungkin langkahku tinggal satu lagi, tapi kenyataannya, aku pusing memikirkan satu-satunya langkah itu (p. 26)


Kisah ini dimulai ketika Audy Nagisa, seorang mahasiswi semester tua mengakses nilai-nilainya. Di luar dugaan, nilainya kali ini memungkinkan ia untuk melanjutkan ke jenjang selanjutnya; skripsi. Di saat ia menikmati euforia itu, ibunya yang berada di luar kota menelpon dan membawa kabar buruk; keluarganya tertipu investasi bodong—membuatnya tak boleh pulang, tak juga bisa membiayai biaya hidup dan kosnya selama mengerjakan skripsi.


Aku memang punya sedikit tabungan, tapi kalau aku menggunakannya untuk biaya skripsi, aku tidak akan punya uang untuk hidup. Tapi kalau aku menggunakan tabunganku untuk hidup…, apa gunanya hidup di sini kalau tidak bisa skripsi? (p. 39)


Audy pun memutar otak untuk tetap bertahan. Dalam keadaan genting seperti ini, satu-satunya pilihan adalah mencari pekerjaan. Tapi bagi Audy yang tidak memiliki kemampuan apa-apa, hanya ada satu lowongan pekerjaan yang memungkinkan baginya; menjadi babysitter. Demi satu pekerjaan itulah, ia menelpon dan mendatangi sebuah rumah yang di luar dugaannya, begitu tidak terurus dan menyeramkan.
Melihatnya, Audy sudah hampir berlari kalau tidak teringat biaya kos dan skripsi. Maka ia memantapkan diri untuk masuk. Alih-alih menemukan penjahat, ia malah bertemu dengan seorang lelaki super tampan bernama Regan, yang ternyata adalah pemilik rumah itu. lelaki itu adalah kakak tertua dari keluarga yang sedang mencari babysitter untuk adik bungsunya.


Namun, semakin kulihat, semakin aku merasa seperti sedang berperan dalam Alice di Dunia Ajaib versi bujet minimalis. Seperti Alice, aku dibawa masuk ke dunia gila oleh kelinci (yep, kelincinya adalah Regan), tapi bedanya, Alice tidak menginjak gombal berlendir hijau (p. 85). 


Regan yang seorang pengacara pun mengajukan sebuah kontrak kerja pada Audy. Tergiur oleh gaji dibayar di muka, tanpa pikir panjang Audy menandatanganinya. Setelahnya, Audy harus berhadapan dengan realita; bahwa ‘bayi’ yang ia harus jaga bukanlah bayi sesungguhnya, melainkan seorang anak berumur 4,5 tahun yang sangat cerdas tapi menyebalkan bernama Rafael.  Ia pun mulai mengenal anggota keluarga yang lain. Romeo adalah anak kedua dari keluarga ini. Ia seorang gamers, pemalas dan berketombe. Tapi meskipun begitu, dia yang paling ramah di antara semuanya. Rex, si anak ketiga, adalah kebalikkan dari Romeo. Ia adalah seorang anak SMA yang rajin, rapi dan super jenius, namun sikapnya begitu dingin. Dan Audy, kemudian harus merangkap menjadi babysitter sekaligus melakukan pekerjaan rumah tangga di rumah empat orang laki-laki itu!


Aku mencoba mengingat lagi seperti apa isi kontrak kemarin, tapi yang kuingat hanya bagian ‘gaji dibayar di muka’. Aku tertunduk pasrah sambil memijat pelipis, sadar kalau kebodohanku ini tak akan membawaku kemana pun (p. 75).


Selagi melakukan pekerjaan melelahkan yang seakan tak ada habisnya di rumah itu, Audy juga harus menghadapi segala keajaiban-keajaiban yang muncul dari tingkah laku 4R itu. Meskipun terkadang kesal, tapi semakin lama Audy berinteraksi dengan keempat bersaudara itu, semakin ia mengenal mereka. Audy mulai mengerti latar belakang masing-masing dari mereka, mengerti masalah mereka dan tanpa sadar, ia semakin masuk pada kehidupan 4R.

Lalu … apakah yang terjadi pada 4R dan Audy?
.
.
.
.

Aku mau tahu soal kalian, 4R. aku tidak tahu kenapa, tapi aku mau tahu (p. 257).

.
.


Baca selengkapnya pada novel The Chronicles of Audy: 4R karya Orizuka ini! ^^


.
.
The Chronicles of Audy: 4R adalah novel pertama dari seri The Chronicles of Audy yang dibuat Kak Orizuka. Sesuai judulnya, novel ini menceritakan bagaimana kehidupan Audy dan 4R (Regan, Romeo, Rex dan Rafael).

Membawa tema keluarga yang dibumbui romansa, kisah sederhana ini sangat manis dan menyenangkan untuk dibaca. Dalam penulisannya, karena mengambil sudut pandang pertama dari Audy, kita sebagai pembaca bisa menyelami perasaan Audy selama berinteraksi dengan 4R. Selain karena kelakuan 4R yang ‘ajaib’, cara pikir Audy yang kocak tentang kehidupan dan tentang 4R membuat cerita ini menjadi sangat hidup.

Konflik yang ada memang tidak terlalu besar. Akan tetapi, interaksi antara Audy dan 4R-lah yang menurut saya menjadi daya tarik dalam novel ini. Semakin kita membaca, maka semakin kita mengenal setiap tokoh yang ada. Audy adalah mahasiswi biasa yang sangat kocak, namun sebagai pembaca, saya mendapat impresi bahwa dia adalah karakter yang perhatian dan tulus menyayangi 4R. Karakterisasi dari 4R sendiri sangatlah kuat sehingga meninggalkan kesan yang mendalam pada pembaca. Dibanding saudaranya yang lain, Regan mungkin yang paling terlihat sempurna. Ia dewasa, baik tapi tegas dan perhitungan. Romeo sendiri sangatlah ramah, tapi jorok dan pemalas. Rex sendiri tidak sering berekspresi, bahkan cenderung dingin. Sementara itu, Rafael terlalu pintar, terlalu dewasa bagi anak 4,5 tahun pada umumnya. Ia nakal tapi sangat menggemaskan, menurut saya. And I really like Rafael in this first book, although sometimes he annoying, he’s still a child at heart <3 <3 hugsssssss <3

Ketika Audy dan 4R yang memiliki karakter seperti itu disatukan dalam satu cerita, saya rasa hal ini menjadikan cerita ini menarik untuk diikuti. Interaksi antara Audy-4R sangatlah kocak, dinamis dan alami. Pembaca seperti dibawa perlahan-lahan untuk mengenal, berempati dan menyukai kelima karakter ini. Peristiwa-peristiwa yang nampaknya sederhana banyak menghiasi kisah ini, tapi peristiwa-peristiwa ini membawa perkembangan pada hubungan Audy dan 4R. Perkembangan hubungan antara 4R dan Audy berhasil membawa pembaca ikut tertawa, gemas dan terharu. Salut pada Kak Orizuka atas tulisannya yang sederhana namun sangat memikat dan menghibur ini ^^

Hampir tidak ada elemen yang mengganggu ketika saya membaca kisah ini. Ketika saya membaca kisah ini pada 2013 yang lalu, saya langsung menyukai novel ini. Saking menariknya kisah yang disuguhkan, lembar demi lembar saya baca dan tanpa terasa dalam waktu beberapa jam saja, novel ini berhasil saya selesaikan. Dan setelah membaca novel pertama dari seri The Chronicles of Audy ini, saya akan dengan senang hati membaca novel keduanya kelak ^^
:”))
.
.
.
.
Baiklah, sekian review novel The Chronicles of Audy: 4R dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.

Sebelum kedua orang tua mereka meninggal, kira-kira seperti apa ya, keadaan rumah ini? Apa hangat? Apa ayah mereka selalu menanyakan kabar mereka setiap malam? Apa ibu mereka selalu mengingatkan mereka untuk piring kotor ke bak cuci piring? Dan apa mereka menurutinya? Kepalaku tiba-tiba dipenuhi keinginan untuk mengetahui semuanya tentang keluarga ini. Semuanya, sampai hal terkecil sekalipun. (p. 256)

.
.

Me:
I REALLY LOVE THIS BOOK! <3




Monday 2 November 2015

[review] When the Star Falls by Andry Setiawan


Judul                     : When the Star Falls
Penulis                   : Andry Setiawan
Penerbit                : Penerbit Haru
Tahun Terbit           : 2015
Cetakan                 : Pertama
Spesifikasi             : 19 cm, 204 halaman
Jumlah Bab            : 17 (beserta prolog + epilog)
Harga                    : Rp. 46.000,-
Durasi Baca            : 24-25 Oktober 2015
Kepemilikkan         : Milik Sendiri
Rate                      : 4 of 5 ^^
.
.
Sinopsis;


Tahu tidak, bintang itu cahaya masa lalu?
Bintang itu, adalah orang yang mati meninggalkan seseorang yang ia cintai di bumi.


Lynn, boleh kan aku mengingatkanmu sekali lagi tentang kita?
Tentang bagaimana kita bertemu.
Juga tentang bagaimana kita bertengkar dan berbaikan.
Lalu tentang ciuman pertama kita, dan juga tentang perjalanan kita selama ini.
Aku hanya berharap, besok kau tidak melupakannya lagi.
Karena itu, aku tulis semuanya di buku ini.
Agar saat kau lupa, kau bisa membukanya lagi dan membacanya.
Tentang kita.
Sampai salah satu dari kita menjadi bintang.
Sampai bintang itu jatuh dan menjemput salah satunya.
Bintang terjatuh karena ia mengejar orang yang dicintainya, yang sudah menyusul dirinya.


.
.

Aku hanya duduk di meja kerjaku, terpekur, bingung kenapa kehidupanku yang tadinya biasa-biasa saja dan tanpa drama kini menjadi penuh dengan adegan-adegan khas drama televisi? (p. 95)


Samuel, atau dalam cerita biasa dipanggil Sam, harus mendapati kenyataan pahit. Sahabat sejak kecil sekaligus orang yang dicintai Sam, Lynn, mengidap tumor otak yang membuatnya harus menjalani operasi. Operasinya berhasil, namun hal yang ditakutkan terjadi oleh kedua orang itu terjadi—Lynn mengalami kehilangan ingatan. Lynn melupakan Sam.


Selective Amnesia. Aku banyak membaca tentang tumor otak dan akibatnya juga pascaoperasimu. Dari sekian banyak hal yang bisa kau lakukan, otakmu memilih diriku, bersama dengan beberapa fakta kecil lain yang belum bisa para dokter ketahui (p. 26)


Sam tidak berkecil hati, setiap hari ia selalu mengunjungi Lynn dan menceritakan masa lalu mereka, persahabatan mereka, dan siapa dia. Terkadang, Lynn mengingatnya, tapi terkadang juga tidak. Billy, Leon, Evi dan Dani, teman-teman SD mereka, juga berusaha membantu Lynn untuk mengembalikan kembali ingatannya. Tapi, tanpa disangka Sam, salah seorang dari teman SD mereka itu menyarankan Sam agar tidak memaksa Lynn untuk mengingat kembali apa yang telah dilupakannya.


“Bintang itu,” katamu, “adalah orang mati yang meninggalkan seseorang yang dia cintai di bumi. Katanya, bintang itu melindungi orang yang dia kasihi itu, mengawasi, dan menjaganya dari atas. Apa kau tahu cerita itu?” (p. 119)


Sam pun terjerat dilema. Di satu sisi, dia ingin Lynn mengingatnya, tapi di sisi yang lain, dia tidak ingin menjadi beban untuk Lynn. Akhirnya, Sam memilih untuk menghindari Lynn. Konflik antara Sam dengan keluarganya—terutama dengan ayahnya—tidak membuat segalanya lebih baik, apalagi ketika ayahnya—yang meninggalkan ia dan ibunya dalam kesusahan—kini kembali lagi ke dalam hidupnya.


“Meskipun dia merepotkanmu?”
“Meskipun dia merepotkanku. Mencintai seseorang bukan berarti tidak akan merepotkan, mencintai seseorang bukan berarti kita tidak akan berbuat salah. Tidakkah kau mengerti?” (p. 131).


Pada hari kepulangan Lynn dari rumah sakit, Sam masih menjauhi gadis itu. Karena tidak tahan dengan sikap Sam, Billy mencoba membujuk Sam. Walaupun pada awalnya ia tidak mau, akhirnya Sam pun kembali pada gadis itu dengan satu pemikiran; ia ingin bersama gadis itu.
Lalu … dengan berbagai tekanan dan penyakit pada diri Lynn, apakah Sam akan tetap bersama dengan gadis itu?
.
.
.
.

“Jadi, Lynn…,” ujar Leon. “Mana yang lebih kau pilih, meninggal dan merasa lega atau terus hidup dan sakit?” (p. 55)

.
.


Baca selengkapnya pada novel When the Star Falls karya Andry Setiawan ini! ^^


.
.
When The Star Falls adalah novel pertama dari Kak Andry yang kubaca. Novel ini mengambil setting di Indonesia dan mengambil tema sick-lit.
Dua tokoh utamanya, Lynn dan Sam adalah sahabat sejak kecil yang menjadi sepasang kekasih. Namun, karena tumor otak yang diderita Lynn, maka gadis itu melakukan operasi—yang membawanya pada ketidakingatan pada Sam. Disinilah konflik dan cerita ini dimulai. Bagaimana Sam mencoba membantu Lynn untuk mengingatnya. Bagaimana Sam mencoba membuat Lynn kembali jatuh cinta padanya. Karena ditulis melalui sudut pandang orang pertama—Sam, pembaca bisa mengikuti cerita dari sudut pandang Sam dan mengetahui apa yang lelaki itu rasakan.
Menurut saya konfliknya sudah dibawakan dengan baik. Ada saatnya pembaca terenyuh dengan usaha Sam yang selalu mencoba mengembalikan ingatan Lynn. Konflik-konflik lainnya pun mengalir dengan baik—seperti masuknya kembali Billy dan Leo pada kehidupan Sam dan Lynn. Bahkan menurut saya, dengan adanya Billy dan Leo berhasil menambah tensi dari konflik yang ada. Hanya saja, menurut saya, alurnya menjadi terlalu lambat dengan adanya flashback mengenai masa lalu Sam dan Lynn.
Dari karakterisasi, jujur, saya tidak terlalu suka pada Sam ;;;;; Menurut saya dia terlalu lembek dan mellow ;;;;; mendapati kenyataan bahwa kekasih kita tidak mengingat kita, tentu itu sangat menyedihkan dan bisa membuat kita tertekan, akan tetapi, dalam beberapa bagian, saya tidak suka dengan sikap Sam menghadapi semua tekanan yang datang :’) walaupun begitu, saya suka bagaimana Sam tetap mencintai Lynn walaupun gadis itu tidak mengingatnya :’) untuk Lynn sendiri, saya suka dengan tokoh ini. Walaupun dibayang-bayangi penyakit, tetapi ia selalu tegar dan terlihat baik-baik saja di depan orang banyak. Dia gadis yang sangat kuat ^^ dari berbagai karakter yang ada dalam novel ini, entah mengapa saya sangat suka dengan Billy. Walaupun dia bukan tokoh utama, akan tetapi keberadaannya cukup penting dan sepanjang cerita, kentara sekali perubahan yang dialaminya. Dan dengan semua yang dilakukan Billy untuk Lynn, saya sungguh menyukai ketulusannya dan bisa berempati padanya :”)
Ada satu hal kecil dari novel ini yang cukup mengganggu saya. Disebutkan bahwa cerita ini mengambil setting di Indonesia, tepatnya di Jawa Timur. Tapi sepanjang cerita, saya tidak mendapatkan kesan dari latar tempat yang diambil—entah dari kebiasaan tokoh, adat istiadat, percakapan, nilai-nilai, bahkan nama tokohnya :’) menurut saya, latar tempat di Indonesia dan di Jawa Timur ini masihlah belum nampak dan menjadi bagian cerita. Sepanjang membaca, saya belum mendapatkan gambaran jelas mengenai latar tempat cerita ini berada.
Tadinya, saya ingin memberikan nilai 3,5, akan tetapi plot twist yang disuguhkan di akhir cerita membuat saya menaikkan rate :”) jujur saja, selama membaca, saya memikirkan satu ide plot twist yang sepertinya menarik bila ada pada cerita semacam ini. Akan tetapi, pada akhir cerita, plot twist yang saya pikirkan ternyata benar-benar muncul! Saya benar-benar tidak menduga hal itu terjadi dan menurut saya, plot twist itu berhasil digunakan penulis untuk membuat kesan yang tak terlupakan setelah membaca novel ini. Tentu saja tidak akan saya ceritakan, akan tetapi, yang perlu diketahui bahwa dengan adanya plot twist itu, cerita ini menjadi sarat emosi—which is really good.  Oleh karena itu, saya menaikkan rate cerita ini menjadi 4 ^^d
Walaupun ada beberapa hal yang cukup mengganggu, akan tetapi secara keseluruhan saya cukup menikmati kisah yang ditulis kak Andry dalam When the Star Falls ini. Saya akan senang sekali bila di lain waktu bisa membaca karya Kak Andry lagi ^^ dan dari karya ini, saya mendapatkan banyak nilai yang bisa diambil, salah satunya adalah cinta itu sebuah perjuangan yang dilakukan dua orang, tidak lebih dan tidak juga kurang :”)
.
.
.
.
Baiklah, sekian review novel When the Star Falls dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita ikutan writing contest Surat untuk Lynn dan FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.

“Hei, hei …,” ujarku, kemudian aku menggenggam telapak tangan kirimu. “Aku di sini. Aku di sini. Tidak apa-apa, kok. Kalau kau melupakannya, kau hanya tinggal mengingatnya lagi. Kalau perlu, aku akan ke rumah sakit setiap hari sampai kau bosan melihat wajahku.” (p. 169)
.

.

Me gif:
it's a sad story, to be honest


Open to fangirl :
I supposed to focus on the story, but …
SAM …
.
SAMUEL …
.
SAMMY …

HE'S THE 'SAM' THAT APPEARED IN MY HEAD WHILST I READ THIS