Judul : Angels of Morning Star Club
Penulis :
Lim Se Hyuk
Penerbit :
Penerbit Haru
Tahun Terbit :
2015
Cetakan :
Pertama
Spesifikasi :
20 cm, 370 halaman
Jumlah Bab : 15
(lima belas)
Harga :
Rp. 66.000,-
Durasi Baca : 26
– 30 Oktober 2015
Kepemilikkan :
Milik Sendiri
Rate :
4.75 of 5 ^^
.
.
Sinopsis;
Namaku Lim Hwi Chan. Seorang mantan
narapidana yang sekarang menjadi penjaga toko yang menyedihkan. Umurku 27 tahun
dan aku suka menonton film thriller berulang-ulang sampai 30 kali. Aku juga
suka melampiaskan emosi dengan mengepel lantai yang kotor gara-gara keteledoran
para siswi yang makan mi instan dan kimchi sembarangan di tokoku. Memang, aku
tidak bisa disebut panutan, tapi juga tidak bisa disebut sebagai pecundang
hanya karena pernah dipenjara.
Aku memang mantan narapidana, tapi aku muak
selalu dicurigai. Aku hanya ingin melupakan semua kenangan itu. Tapi,
sepertinya seluruh dunia sudah terlanjur mengecapku sebagai seorang ‘Mantan
Narapidana’ dan mereka menolakku.
Sampai aku menemukan perkumpulan aneh
bernama “Morning Star” yang malah mencari mantan narapidana sebagai anggota.
Sebenarnya, perkumpulan apa ini?
.
.
Sungguh keras kepala. Aku sudah menceritakan yang sebenarnya tapi tidak ada yang percaya padaku. Setiap kali aku berkata kalau aku diperlakukan tidak adil, yang ada mereka hanya mencemooh dan mengutukiku dengan kata-kata kasar. (p. 26)
Lim Hwi Chan
adalah seorang mantan narapidana dengan tuntutan “perampokan khusus” padahal ia
tidak melakukan tindakan kriminal apapun. Hal tersebut membuatnya jengah karena
ia menghabiskan waktunya di balik jeruji besi untuk kesalahan yang tidak ia
lakukan. Setelah keluar dari penjara dan bekerja paruh waktu di toko 24 jam
milik kakaknya pun ia tetap harus menghadapi ketidakadilan masyarakat padanya.
“Apakah mantan narapidana itu bukan manusia? Apa mantan narapidana itu sudah pasti orang jahat? Pantas saja orang-orang yang mantan narapidana seperti saya ini selalu ingin pergi menghilang dari dunia ini karena dianggap buruk oleh semua orang. Orang berpendidikan seperti Anda saja memperlakukan kami seperti ini.” (p. 51)
Kehidupannya pun berjalan sambil terus berupaya untuk
mencari tahu pelaku pencurian yang bertanggungjawab atas ketidakadilan yang
ditimpakan padanya. Suatu ketika, Lim Hwi Chan menemukan satu iklan menarik
dari koran yang tertinggal di toko 24 jam tempatnya bekerja. Iklan tersebut
adalah lowongan untuk menjadi anggota Morning
Star Club—klub khusus untuk mantan narapidana. Karena rasa tertarik dan
penasaran, ia pun mendatangi klub tersebut. Anggota klub itu hanya tiga, Sun Hyeok—sang ketua yang memiliki
catatan kejahatan paling berat, serta Park
Sun Cheol dan Kang Chil Su. Setelah
bertemu ketiganya, Lim Hwi Chan pun bergabung dengan klub tersebut. Klub yang
kegiatannya adalah melakukan berbagai macam kegiatan sosial.
Aku tidak menyangka kalau aku bisa merasa bahagia seperti ini. Entah kenapa aku merasa kalau kami bisa saling mengerti satu sama lain, lebih dari yang bisa kubayangkan sebelumnya. Apa mungkin karena kami memiliki latar belakang yang sama? Paman-paman ini bahkan tidak sekali pun menghakimiku yang mantan narapidana ini. (p, 76)
Banyak hal yang berubah dari diri Lim Hwi Chan setelah ia
masuk ke dalam Morning Star Club. Sekali pun sang kakak pada awalnya tidak
menyukai kedekatan Lim Hwi Chan dengan anggota Morning Star Club, namun pemuda
itu tetap datang dan melakukan kegiatan sosial bersama sang ketua dan
paman-paman. Banyak kejadian menyenangkan yang terjadi selama ia bersama
Morning Star Club—bahkan, ada satu peristiwa yang membuat Lim Hwi Chan merasa bahwa
mantan narapidana juga bisa menunjukkan eksistensinya. Namun, satu peristiwa
yang menyedihkan pun menimpa Lim Hwi Chan yang menyadarkan ia pada satu
hal—apapun yang terjadi, ia tetaplah seorang mantan narapidana.
“Morning Star Club? Kegiatan sosial? Jangan bercanda! Apa ini semua hasil yang bisa kudapatkan setelah bekerja sosial selama ini? Apa hanya ini! Memangnya apa yang berubah kalau melakukan kegiatan sosial? Jangan salah paham. Tak peduli melakukan kegiatan sosial banyak apa pun, pasti orang-orang seperti kita akan diperlakukan seperti ini. Sadarlah. Maka aku bilang, kalian semua juga tetap saja mantan narapidana sepertiku! (p. 133)
Lalu … bagaimanakah Lim Hwi Chan menghadapi hidup dengan
status narapidana yang mau tidak mau akan terus melekat pada dirinya?
.
.
“Meskipun aku sudah mengucapkan ratusan kali, kau masih beranggapan kalau kau itu adalah korban ketidakadilan. Kalau kau terus begitu, kau hanya akan menghancurkan dirimu sendiri. Kita tidak tahu akan batu sandungan sebesar apa yang menantimu di masa depan. Apa kau akan terus mengecewakan kami seperti ini?” (p. 144)
.
.
.
.
Baca
selengkapnya pada novel Angels of Morning Star Club karya Lim Se Hyuk ini! ^^
.
.
Angels of Morning Star Club adalah novel K-Iyagi
(novel terjemahan dari Korea) karya Lim Se Hyuk. Novel ini merupakan karya Lim
Se Hyuk-ssi pertama yang kubaca.
Jujur saja, hal pertama yang membuat saya tertarik untuk membaca novel ini
adalah covernya yang sangat menarik dengan warna yang cenderung lembut. Akan
tetapi, novel ini sendiri pun ternyata memuaskan.
Kisah yang dituturkan oleh Lim
Se Hyuk-ssi menawarkan premis yang
sangat menarik: kehidupan seorang mantan narapidana. Selain karena saya belum
pernah membaca cerita dengan tema seperti ini, tema ini pun membuat saya
bertanya-tanya seperti apakah kehidupan mantan narapidana—terutama di Korea
sana? Konflik pun berawal dari setelah keluar dari penjara, tokoh utama kita,
Lim Hwi Chan mendapati bahwa dunia memandang dia dengan cara berbeda. Pembaca
pada awal cerita dibawa pada kesalahpahaman yang membuat Lim Hwi Chan
dipenjara, bagaimana perasaannya diperlakukan tidak adil atas tuntutan
“perampokkan khusus” yang dialamatkan padanya dan juga bagaimana ketidakadilan
itu terus ditujukkan padanya sekalipun ia sudah keluar dari penjara. Mulai dari
dikucilkan dan dicurigai oleh masyarakat, tidak mendapatkan kesempatan untuk
bekerja dll. Konflik tersebut terasa dari awal hingga akhir, dibawakan dengan
cara yang sangat mengalir dan bisa menghanyutkan emosi pembaca :”
Kehadiran tokoh-tokoh lain,
seperti sang kakak dan pacarnya, paman-paman dari Morning Star juga membuat
kisah ini semakin menarik. Dari semua karakter yang ada, saya sangat menyukai
karakter Lim Hwi Chan. Menurut saya, dia adalah tokoh yang sangat manusiawi dan
juga inspiratif. Dia tidak sempurna, tapi kegigihannya untuk membuktikan bahwa
dia bukanlah orang yang jahat patut diacungi jempol J sepanjang cerita juga
dia banyak mengalami perubahan yang membuatnya menjadi orang yang lebih baik
lagi :”)
Satu hal yang saya suka dari
novel ini adalah Morning Star Club-nya :” saya merasa bahwa dengan bergabungnya
Lim Hwi Chan ke dalam organisasi ini, dia banyak mendapatkan perubahan ke arah
yang lebih positif. Kerja sosial yang dilakukan oleh klub ini juga sangat
menginspirasi dan membuat saya bertanya-tanya; apakah di sekitar lingkungan
saya juga ada klub untuk melakukan pekerjaan sosial semacam itu hehe.
Organisasi ini dan orang-orang di dalamnya memberikan pengaruh yang sangat kuat
pada Lim Hwi Chan dan itu menurut saya sangatlah mengharukan :”))
Ending dari kisah ini pun menurut saya cukup baik. Penyelesaian
konfliknya cukup memuaskan dan saya sangat bahagia bisa menutup buku ini dengan
senyuman lega :”) saya suka dengan keputusan dan sikap yang diambil Lim Hwi
Chan pada sepanjang cerita ini. Mungkin bila ada hal yang kurang berkenan dari
kisah ini adalah banyaknya dialog yang memiliki sedikit keterangan. Saya
sebagai pembaca beberapa kali dibuat kebingungan ketika dihadapkan dengan
dialog yang banyak namun tidak dituliskan siapa yang mengucapkannya. Pada
beberapa kesempatan saya kerap berhenti membaca kemudian mengulanginya lagi
agar paham percakapan tersebut.
Secara keseluruhan, saya puas membaca novel ini. Kisah dari
novel ini juga banyak memberikan nilai untuk kita, terutama mengenai judgement dan stereotip. Terkadang kita
(saya juga) selalu menilai seseorang dari statusnya, dari luarnya saja tanpa
mencoba mencari tahu bagaimana latar belakang orang tersebut atau mencoba
memahami tindakan seseorang. Hal tersebut digambarkan pada novel in; bagaimana
banyak orang yang memberikan stereotip buruk pada mantan narapidana dan bahkan
merendahkan orang tersebut hanya karena kesalahan pada masa lalunya. Hal-hal
tersebut sering terjadi di sekitar kita dan diangkat dengan begitu baik pada
novel ini.
.
.
.
.
Baiklah, sekian review
novel Angels of Morning Star Club dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh
kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.
“… Tanpa Anda sadari, adakalanya kita akan mendapatkan pertolongan jika kita mencoba menghampirinya terlebih dahulu. Mulai saat ini, Anda semua akan bisa merasakan apa maksud perkataan saya ini. Kegiatan sosial ini bukanlah untuk menolong orang lain saja, tetapi juga untuk membantu diri sendiri.” (p. 191)
.
.
Me:
PELUK UNTUK SEMUA YANG TERKENA STEREOTIPPP | DAN JUDGEEE |
0 comments:
Post a Comment