Monday 21 December 2015

[review] Angels of Morning Star Club by Lim Se Hyuk



Judul                     : Angels of Morning Star Club
Penulis                   : Lim Se Hyuk
Penerbit                 : Penerbit Haru
Tahun Terbit            : 2015
Cetakan                  : Pertama
Spesifikasi              : 20 cm, 370 halaman
Jumlah Bab             : 15 (lima belas)
Harga                     : Rp. 66.000,-
Durasi Baca             : 26 – 30 Oktober 2015
Kepemilikkan           : Milik Sendiri
Rate                       : 4.75 of 5 ^^
.
.
Sinopsis;


Namaku Lim Hwi Chan. Seorang mantan narapidana yang sekarang menjadi penjaga toko yang menyedihkan. Umurku 27 tahun dan aku suka menonton film thriller berulang-ulang sampai 30 kali. Aku juga suka melampiaskan emosi dengan mengepel lantai yang kotor gara-gara keteledoran para siswi yang makan mi instan dan kimchi sembarangan di tokoku. Memang, aku tidak bisa disebut panutan, tapi juga tidak bisa disebut sebagai pecundang hanya karena pernah dipenjara.
Aku memang mantan narapidana, tapi aku muak selalu dicurigai. Aku hanya ingin melupakan semua kenangan itu. Tapi, sepertinya seluruh dunia sudah terlanjur mengecapku sebagai seorang ‘Mantan Narapidana’ dan mereka menolakku.
Sampai aku menemukan perkumpulan aneh bernama “Morning Star” yang malah mencari mantan narapidana sebagai anggota. Sebenarnya, perkumpulan apa ini?


.
.

Sungguh keras kepala. Aku sudah menceritakan yang sebenarnya tapi tidak ada yang percaya padaku. Setiap kali aku berkata kalau aku diperlakukan tidak adil, yang ada mereka hanya mencemooh dan mengutukiku dengan kata-kata kasar. (p. 26)


Lim Hwi Chan adalah seorang mantan narapidana dengan tuntutan “perampokan khusus” padahal ia tidak melakukan tindakan kriminal apapun. Hal tersebut membuatnya jengah karena ia menghabiskan waktunya di balik jeruji besi untuk kesalahan yang tidak ia lakukan. Setelah keluar dari penjara dan bekerja paruh waktu di toko 24 jam milik kakaknya pun ia tetap harus menghadapi ketidakadilan masyarakat padanya. 


“Apakah mantan narapidana itu bukan manusia? Apa mantan narapidana itu sudah pasti orang jahat? Pantas saja orang-orang yang mantan narapidana seperti saya ini selalu ingin pergi menghilang dari dunia ini karena dianggap buruk oleh semua orang. Orang berpendidikan seperti Anda saja memperlakukan kami seperti ini.” (p. 51)


Kehidupannya pun berjalan sambil terus berupaya untuk mencari tahu pelaku pencurian yang bertanggungjawab atas ketidakadilan yang ditimpakan padanya. Suatu ketika, Lim Hwi Chan menemukan satu iklan menarik dari koran yang tertinggal di toko 24 jam tempatnya bekerja. Iklan tersebut adalah lowongan untuk menjadi anggota Morning Star Club—klub khusus untuk mantan narapidana. Karena rasa tertarik dan penasaran, ia pun mendatangi klub tersebut. Anggota klub itu hanya tiga, Sun Hyeok—sang ketua yang memiliki catatan kejahatan paling berat, serta Park Sun Cheol dan Kang Chil Su. Setelah bertemu ketiganya, Lim Hwi Chan pun bergabung dengan klub tersebut. Klub yang kegiatannya adalah melakukan berbagai macam kegiatan sosial.


Aku tidak menyangka kalau aku bisa merasa bahagia seperti ini. Entah kenapa aku merasa kalau kami bisa saling mengerti satu sama lain, lebih dari yang bisa kubayangkan sebelumnya. Apa mungkin karena kami memiliki latar belakang yang sama? Paman-paman ini bahkan tidak sekali pun menghakimiku yang mantan narapidana ini. (p, 76)


Banyak hal yang berubah dari diri Lim Hwi Chan setelah ia masuk ke dalam Morning Star Club. Sekali pun sang kakak pada awalnya tidak menyukai kedekatan Lim Hwi Chan dengan anggota Morning Star Club, namun pemuda itu tetap datang dan melakukan kegiatan sosial bersama sang ketua dan paman-paman. Banyak kejadian menyenangkan yang terjadi selama ia bersama Morning Star Club—bahkan, ada satu peristiwa yang membuat Lim Hwi Chan merasa bahwa mantan narapidana juga bisa menunjukkan eksistensinya. Namun, satu peristiwa yang menyedihkan pun menimpa Lim Hwi Chan yang menyadarkan ia pada satu hal—apapun yang terjadi, ia tetaplah seorang mantan narapidana.


“Morning Star Club? Kegiatan sosial? Jangan bercanda! Apa ini semua hasil yang bisa kudapatkan setelah bekerja sosial selama ini? Apa hanya ini! Memangnya apa yang berubah kalau melakukan kegiatan sosial? Jangan salah paham. Tak peduli melakukan kegiatan sosial banyak apa pun, pasti orang-orang seperti kita akan diperlakukan seperti ini. Sadarlah. Maka aku bilang, kalian semua juga tetap saja mantan narapidana sepertiku! (p. 133)


Lalu … bagaimanakah Lim Hwi Chan menghadapi hidup dengan status narapidana yang mau tidak mau akan terus melekat pada dirinya?
.
.

“Meskipun aku sudah mengucapkan ratusan kali, kau masih beranggapan kalau kau itu adalah korban ketidakadilan. Kalau kau terus begitu, kau hanya akan menghancurkan dirimu sendiri. Kita tidak tahu akan batu sandungan sebesar apa yang menantimu di masa depan. Apa kau akan terus mengecewakan kami seperti ini?” (p. 144)

.
.
.
.


Baca selengkapnya pada novel Angels of Morning Star Club karya Lim Se Hyuk ini! ^^


.
.
Angels of Morning Star Club adalah novel K-Iyagi (novel terjemahan dari Korea) karya Lim Se Hyuk. Novel ini merupakan karya Lim Se Hyuk-ssi pertama yang kubaca. Jujur saja, hal pertama yang membuat saya tertarik untuk membaca novel ini adalah covernya yang sangat menarik dengan warna yang cenderung lembut. Akan tetapi, novel ini sendiri pun ternyata memuaskan.
Kisah yang dituturkan oleh Lim Se Hyuk-ssi menawarkan premis yang sangat menarik: kehidupan seorang mantan narapidana. Selain karena saya belum pernah membaca cerita dengan tema seperti ini, tema ini pun membuat saya bertanya-tanya seperti apakah kehidupan mantan narapidana—terutama di Korea sana? Konflik pun berawal dari setelah keluar dari penjara, tokoh utama kita, Lim Hwi Chan mendapati bahwa dunia memandang dia dengan cara berbeda. Pembaca pada awal cerita dibawa pada kesalahpahaman yang membuat Lim Hwi Chan dipenjara, bagaimana perasaannya diperlakukan tidak adil atas tuntutan “perampokkan khusus” yang dialamatkan padanya dan juga bagaimana ketidakadilan itu terus ditujukkan padanya sekalipun ia sudah keluar dari penjara. Mulai dari dikucilkan dan dicurigai oleh masyarakat, tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja dll. Konflik tersebut terasa dari awal hingga akhir, dibawakan dengan cara yang sangat mengalir dan bisa menghanyutkan emosi pembaca :”
Kehadiran tokoh-tokoh lain, seperti sang kakak dan pacarnya, paman-paman dari Morning Star juga membuat kisah ini semakin menarik. Dari semua karakter yang ada, saya sangat menyukai karakter Lim Hwi Chan. Menurut saya, dia adalah tokoh yang sangat manusiawi dan juga inspiratif. Dia tidak sempurna, tapi kegigihannya untuk membuktikan bahwa dia bukanlah orang yang jahat patut diacungi jempol J sepanjang cerita juga dia banyak mengalami perubahan yang membuatnya menjadi orang yang lebih baik lagi :”)
Satu hal yang saya suka dari novel ini adalah Morning Star Club-nya :” saya merasa bahwa dengan bergabungnya Lim Hwi Chan ke dalam organisasi ini, dia banyak mendapatkan perubahan ke arah yang lebih positif. Kerja sosial yang dilakukan oleh klub ini juga sangat menginspirasi dan membuat saya bertanya-tanya; apakah di sekitar lingkungan saya juga ada klub untuk melakukan pekerjaan sosial semacam itu hehe. Organisasi ini dan orang-orang di dalamnya memberikan pengaruh yang sangat kuat pada Lim Hwi Chan dan itu menurut saya sangatlah mengharukan :”))
Ending dari kisah ini pun menurut saya cukup baik. Penyelesaian konfliknya cukup memuaskan dan saya sangat bahagia bisa menutup buku ini dengan senyuman lega :”) saya suka dengan keputusan dan sikap yang diambil Lim Hwi Chan pada sepanjang cerita ini. Mungkin bila ada hal yang kurang berkenan dari kisah ini adalah banyaknya dialog yang memiliki sedikit keterangan. Saya sebagai pembaca beberapa kali dibuat kebingungan ketika dihadapkan dengan dialog yang banyak namun tidak dituliskan siapa yang mengucapkannya. Pada beberapa kesempatan saya kerap berhenti membaca kemudian mengulanginya lagi agar paham percakapan tersebut.
Secara keseluruhan, saya puas membaca novel ini. Kisah dari novel ini juga banyak memberikan nilai untuk kita, terutama mengenai judgement dan stereotip. Terkadang kita (saya juga) selalu menilai seseorang dari statusnya, dari luarnya saja tanpa mencoba mencari tahu bagaimana latar belakang orang tersebut atau mencoba memahami tindakan seseorang. Hal tersebut digambarkan pada novel in; bagaimana banyak orang yang memberikan stereotip buruk pada mantan narapidana dan bahkan merendahkan orang tersebut hanya karena kesalahan pada masa lalunya. Hal-hal tersebut sering terjadi di sekitar kita dan diangkat dengan begitu baik pada novel ini.

.
.
.
.
Baiklah, sekian review novel Angels of Morning Star Club dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.

“… Tanpa Anda sadari, adakalanya kita akan mendapatkan pertolongan jika kita mencoba menghampirinya terlebih dahulu. Mulai saat ini, Anda semua akan bisa merasakan apa maksud perkataan saya ini. Kegiatan sosial ini bukanlah untuk menolong orang lain saja, tetapi juga untuk membantu diri sendiri.” (p. 191)

.
.

Me:

PELUK UNTUK SEMUA YANG TERKENA STEREOTIPPPDAN JUDGEEE



0 comments:

Post a Comment