Thursday 31 December 2015

[review] Crying 100 Times by Nakamura Kou




Judul : Crying 100 Times
Penulis : Nakamura Kou
Penerjemah: Khairun Nisak
Penerbit : Penerbit Haru
Tahun Terbit : 2013
Cetakan : Pertama
Spesifikasi : 19 cm, 256 halaman
Jumlah Bab : 4 bab, 34 bagian  
Harga : Rp. 49.000,-
Durasi Baca : 2015
Kepemilikkan : Milik Sendiri
Rate : 2.5 of 5 ^^
.
.
.
.
.
.
Sinopsis;


“To love, to honor. To cherish, to help. Until death do us apart.”
Waktu itu,
Kami sedang memperbaiki
Sepeda motor tuaku.
Waktu itu,
Ia memintaku untuk menjenguk Book,
Anjing tua kesayanganku yang sekarat.
Dari dulu,
Book sangat menyukai
Suara mesin motorku.
Waktu itu,
Aku melamarnya.
Waktu itu,
Aku merasa aku adalah pria paling bahagia di dunia.
Aku kira,
Kebahagiaan ini
Tidak akan berakhir.
Tapi…


.
.
“Tunggu saja, Book. Sepeda motor ini akan normal lagi. dari susu menjadi mentega. Dari kedelai menjadi shoyu. Kunci ring dan mesin rodeo. Pertemuan dengan Guru Karburator. Aku bersyukur telah berjumpa denganmu. Sejak mentari pagi hingga rembulan malam.” (p. 48)
Book adalah seekor anjing kepunyaan Fujii—seorang lelaki yang menemukan dan rela mengurus anjing itu kala dibuang dahulu. Beberapa tahun berlalu dan kemudian Fujii mendapatkan kabar dari sang ibu kalau Book terkena penyakit dan sepertinya tak lama lagi umurnya. Ia pun bertekad untuk menemui Book kembali.
“Bukan. Bukan itu, aku ingin sebuah kotak. Aku ingin dibuatkan sebuah kotak yang pasti tidak akan terbuka.” (p. 196)
Di sisi lain, kekasihnya, Yoshimi, mengajaknya untuk menjalani masa ‘latihan’ sebelum kelak menikah. Namun, semakin hari, semakin lemah keadaan gadis itu. Ketika ia pulang ke rumahnya dan dirawat, Fujii pun akhirnya mengetahui kalau kekasihnya itu mengidap kanker.
Ayah yang baik, ibu yang ceria, anak gadis yang ceria, pacar yang lugu. Kami bercakap-cakap seperti ini, rasanya semua yang kubaca dalam lembaran data sepanjang pagi tadi hanyalah cerita fiksi. (p. 182)
Apa yang akan dilakukan Fujii? Akankah ia bisa tetap berada di sisi kekasihnya? Apakah ia juga bisa menemui Book?
.
.
.
Di saat pacarku sedang berjuang mempertaruhkan nyawanya melawan sesuatu yang besar, apa yang sedang kulakukan? Di tempat seperti ini, sebenarnya apa yang sedang kulakukan? (p. 206)
.
.
.


Baca selengkapnya pada novel Crying 100 Times karya Nakamura Kou ini! ^^


.
.
Crying 100 Times adalah salah satu J-Lit (cerita terjemahan dari Jepang) yang diterbitkan oleh Penerbit Haru. Ini adalah buku Nakamura Kou pertama yang kubaca.
Jujur saja, saya tidak paham mengenai alur ceritanya. Maksud saya disini, di awal buku ini menceritakan mengenai Book, namun separuh dari isi buku ini menceritakan mengenai keadaan pacar Fujii dan di akhir cerita saya tidak mendapatkan sebuah garis merah ataupun kesimpulan atas cerita ini.
Mengambil judul yang sendu juga tema cerita mengenai sicklit, saya kira hal tersebut kuranglah nampak dalam cerita ini. Saya tidak bisa menangkap emosi apa yang penulis coba ungkapkan dalam cerita ini. Penjelasan mengenai karakternya pun sangat minim sekali hingga saya tidak bisa berempati.
Secara keseluruhan, saya cukup kecewa membaca novel ini. Namun, tentu saja ini hanyalah pendapat saya pribadi. Apakah teman-teman yang memiliki kesan yang berbeda mungkin bisa berbagi kepada saya? Barangkali saya membaca novel ini dalam suasana yang tidak pas hehe
.
.
.
Baiklah, sekian review novel Crying 100 Times dari saya!
Tertarik untuk membaca novelnya? BURUAN BACAAA! :”)))))
Sudah membacanya? Yuk atuh kita FANGIRLING-an! :”)))))))))))
.
.
.
Till death do us apart
Will you promise to live with me? (p. 226)






0 comments:

Post a Comment